SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Pembawaannya kalem dengan tutur bahasa yang runtut disertai senyum tipis membalut bibir. Angka-angka kerap kali terselip dari omongan mama muda yang dikenal sebagai pemburu lomba Matematika tersebut.
Namanya Maria Stephania Widodo yang kini berusia 37 tahun. Mama muda itu tercatat sebagai mahasiswa semester 8, jurusan Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Sebagai ibu dari tiga anak, Maria mesti pintar-pintar mengatur waktu untuk kuliah dan mengatur keperluan dapur. Apalagi, mama muda itu memiliki kegemaran berburu lomba Matematika.
Media sosial baginya bukan sekadar sebagai ajang gosip, tetapi wadah untuk berburu informasi lomba Matematika. Dia mengikuti akun-akun penyelenggara lomba, baik di tingkat universitas maupun nasional.
"Saya tahu ada informasi lomba itu di media sosial Instagram, kemudian saya ikut lagi. Saya pantau dan ikuti akun lomba tersebut. Bahkan sampai hafal program rutinan mereka,” ungkap Maria seraya memamerkan senyum manisnya.
Medali Emas
Perjuangan Maria berburu kompetisi berbuah manis. Dia berhasil meraih Medali Emas Ajang Olimpiade Sains Hardiknas yang diselenggarakan oleh Puskanas. Selain itu, Maria juga lolos kompetisi On MIPA Tingkat Kopertis Wilayah VI mewakili Universitas PGRI Semarang.
“Tiap lomba tingkat kesulitan dan karakternya beda-beda. Makanya ketika kita rutin ikut lomba, saya jadi paham jenis soal dan tingkat kesulitannya masih-masing. Jadi ketika ikut lomba lagi, setidaknya saya sudah kenal jenis soalnya seperti apa,” terangnya.
Mama muda itu membagi tips agar menjadi juara ketika mengikuti lomba. Maria harus sering-sering memperbanyak jadwal belajar dan berlatih soal. Dia pun harus mencari sela waktu di antara kesibukannya mengurus tiga anak dan mereka sudah terlelap tidur.
“Biasanya ketika anak-anak saya sudah tidur, saya mulai belajar lagi. Di mulai dari mengerjakan soal-soal yang sulit, dan berusaha semaksimal mungkin memecahkannya,” ucap istri dari Henry Prasetyo ini.
Dukungan Suami
Maria bersyukur mendapat dukungan dari suaminya, serta dari dosen-dosen di kampus. Tak jarang dia bertanya ke dosen mengenai soal yang dianggap sulit hingga memperoleh jawaban.
“Kalau ada soal yang saya belum bisa, saya kejar terus ke dosennya. Pokoknya harus sampai bisa,” ucap Maria sambil terkekeh.
Kemampuannya semakin terasah karena mama muda itu juga menggeluti sebagai guru les Matematika bagi pelajar. Pekerjaan itu dilakoni selepas lulus SMA. Dari pengalamannya itu, Maria menyadari banyak hal belum dikuasai di bidang Matematika, hingga memutuskan melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait