SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Setiap pengendara pasti mengalami tahapan waktu reaksi dan waktu manuver saat berkendara. Kedua tahapan ini krusial dalam memastikan keselamatan di jalan.
Waktu reaksi adalah durasi yang dibutuhkan otak untuk merespons suatu kejadian. Sementara waktu manuver adalah durasi yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan, seperti mengerem atau menghindar.
Waktu reaksi melibatkan beberapa tahapan. Pertama, mata melihat kejadian dari situasi dan kondisi sekitar. Informasi tersebut kemudian diubah menjadi sinyal yang dikirim ke otak untuk diproses dan dianalisis. Otak kemudian memutuskan tindakan yang paling tepat untuk diambil dan mengirimkan sinyal tersebut ke otot untuk menghasilkan gerakan.
Menurut penelitian, durasi untuk menyelesaikan waktu reaksi bagi orang dewasa adalah sekitar 1 detik. Jika kendaraan melaju dengan kecepatan 40 km/jam, maka dalam 1 detik kendaraan akan berjalan sejauh 11,11 meter. Sehingga jika menggunakan rumus 3 detik, sisa jarak untuk mengerem sampai berhenti sempurna adalah 22,22 meter.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto, menjelaskan bahwa waktu reaksi dapat bervariasi tergantung kompleksitas kejadian, tingkat kesigapan, dan kondisi mental serta fisik pengendara.
"Kelelahan, stres, dan pengaruh obat bisa memperpanjang waktu reaksi," ujarnya.
Selain itu, waktu manuver juga dipengaruhi oleh kondisi permukaan jalan, kondisi kendaraan, dan lingkungan sekitar. Kondisi ini berdampak pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan dengan aman.
Untuk memastikan jarak aman saat berkendara, pengendara dapat menggunakan rumus 3-4 detik. Rumus ini berlaku untuk berbagai kecepatan kendaraan dan membantu menentukan jarak aman antar kendaraan. Misalnya, dengan kecepatan 30 km/jam dan waktu 3 detik, jarak yang harus dipertahankan adalah 25 meter. Jika waktu diperpanjang menjadi 4 detik, jaraknya menjadi 33,33 meter.
Perhitungan ini terbukti aman dan sesuai dengan sosialisasi tabel jarak aman dari Kementerian Perhubungan RI. Memahami dan mempraktikkan tahapan waktu reaksi dan manuver ini sangat penting untuk keselamatan berkendara.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait