CIANJUR, iNewsJoglosemar.id – Sadis, gadis hamil tewas ditembak pacar gegara minta taggung jawab di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. RP tewas dalam kondisi hamil akibat hubungan gelap dengan pacar yang membunuhnya.
Korban adalah gadis berinisial RP (17) yang masih berstatus sebagai pelajar SMK di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sementara terduga pelaku adalah seorang pemuda yang tak lain adalah pacarnya berinisial AG (17).
Selain ditembak sebanyak dua kali menggunakan senapan angin di bagian kepala, RP juga ditemukan dalam kondisi tangan terikat di Sungai Sasak Aday, Kampung Ciparay, Desa Sukakarya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, pada Minggu (23/4/2023).
Pelaku nekat melakukan aksinya karena korban yang sudah hamil tiga bulan, meminta pertanggungjawaban. Korban tewas ditembak pacarnya. RP tewas dalam kondisi hamil akibat hubungan gelap dengan pacar yang membunuhnya.
Kasus penembakan ini terungkap, setelah keluarga korban mencari anaknya yang sejak sore tidak kunjung pulang.
"Kami menerima laporan dari warga yang mengabarkan kalau anaknya belum pulang. Namun, sekitar pukul 21.30 WIB, ada laporan bahwa ditemukan mayat di sungai," ujar Kapolsek Pagelaran, AKP Tio.
Saat dilakukan pengecekan, ternyata ada tanda-tanda mencurigakan. Sehingga, dilakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
"Kurang dari lima jam, tanpa perlawanan kami berhasil menangkap pelaku yang sudah mengakibatkan korban tewas dan dibuang ke sungai, Senin (25/4/2023) sekitar pukul 02.30 WIB," ujar Tio.
Berdasarkan keterangan pelaku, kata Tio, korban tewas ditembak dengan senapan angin dari jarak dekat sebanyak dua kali, dan diarahkan ke bagian kepala belakang.
"Pertama ditembak di bagian kepala belakang dari jarak 2 meter, hingga korban jongkok sambil menahan sakit. Kemudian pelaku menembak kedua kembali diarahkan ke bagian kepala belakang korban dari jarak lebih dekat," terangnya.
Selanjutnya, kata Tio, pelaku menyeret dan mengangkut tubuh korban ke atas pikap. Bahkan, korban diikat dengan tali ke bagian leher.
"Setelah korban dibunuh, kemudian diangkut ke pikap dan dibuang ke sungai. Ketika menemukan sungai, korban langsung dibuang dari atas jurang tepi sungai sedalam 5 meter," pungkas Tio.
Editor : Enih Nurhaeni