get app
inews
Aa Read Next : Rektor Undip Prof Yos Bicara Ibadah di Bidang Ilmiah

Lubang Misterius Gegerkan Kulonprogo, Terkait Sinkhole?

Minggu, 06 Agustus 2023 | 06:49 WIB
header img
Lubang Misterius Gegerkan Kulonprogo, Terkait Sinkhole? (Foto: Budi Utomo)

KULONPROGO iNewsJoglosemar.id - Lubang misterius gegerkan Kulonprogo karena juga disertai rekahan tanah di sekitarnya. Tim geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tengah meneliti lubang tersebut.

Lubang misterius itu tiba-tiba muncul di Dusun Popohan, Kelurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Kemunculan lubang misterius menggegerkan warga sekitar karena dinilai berbahaya.

Salah satu lokasi rekahan ada di Dusun Klepu. Dusun ini berada di area perbukitan yang tidak jauh dari Dusun Popohan tempat sinkhole ditemukan. Selain itu, tim UGM menemukan adanya rekahan tanah di sekitar rumah warga di Dusun Popohan.

Saat kini rekahan-rekahan tersebut masih dalam proses penelitian untuk mencari tahu ada kaitannya dengan kemunculan sinkhole atau tidak.

"Dalam penelitian lubang kami menggunakan alat georadar atau radar penembus tanah berfungsi untuk mendeteksi sinyal yang direfleksikan dari struktur bawah permukaan," ujar ahli geologi UGM Wahyu Wilopo di lokasi, Sabtu (5/8/2023).

Deteksi tersebut, kata dia untuk mengidentifikasi kondisi bawah permukaan seperti apa. Sehingga, lanjut dia akan dicoba membuat profil-profil di bawah permukaan berdasarkan atas hasil dari data geofisika ini.

Dia menyampaikan, fenomena sinkhole atau lubang misterius di Kulonprogo merupakan peristiwa yang tidak wajar karena sinkhole tersebut muncul di struktur batuan yang tidak mudah larut. 

"Pada umumnya sinkhole akan muncul di lahan batuan yang mudah larut seperti jenis batuan gamping yang jamak ditemui di Kabupaten Gunungkidul," ucapnya.

Sementara, jelas dia yang terjadi di Kulonprogo, sinkhole justru muncul di lahan batuan breksi. Batuan jenis tersebut dikenal tidak mudah hancur sehingga kecil kemungkinan memicu terjadinya sinkhole. 

"Hal yang tidak biasa ini memunculkan sejumlah dugaan terkait apa sebenarnya yang memicu terjadinya sinkhole di Popohan. Salah satunya soal adanya litologi lain yang mudah larut di bawah batuan breksi lahan tersebut," ucapnya.

Dia menjelaskan, jika mengacu pada geologi regional memang di bawahnya breksi ini ada batu gampingnya, namun belum bisa diketahui apakah amblesnya ini ada di bawahnya breksi. Timnya akan meneliti seluruh kawasan Popohan dan sekitarnya untuk mengetahui ada tidaknya fenomena serupa yang berpotensi memicu bencana.

Ditargetkan proses penelitian bisa rampung sepekan lagi dan hasil penelitian selanjutnya akan disampaikan kepada pemangku kebijakan setempat guna menentukan langkah mitigasi.

"Sehingga nanti kalau terjadi ada tanda-tanda atau sebagainya itu bisa kita antisipasi," katanya.

Selain itu, kata dia UGM akan mendatangkan tim lagi yang mendetailkan, mengambil gambar udara kemudian ada pemetaan detail untuk memetakan tanah gerak di lokasi temuan lubang misterius. Sementara itu, Dukuh Popohan Restu Bayu Permadi mengatakan,di dalam sinkhole tersebut terdapat rongga horizontal yang bentuknya mirip sarang rayap berukuran jauh lebih besar. 

"Temuan ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Undip Semarang beberapa waktu lalu. Jadi di dalam itu ada semacam lubang yang sambung menyambung seperti sarang rayap tapi ukurannya besar," katanya.

Diketahui, fenomena sinkhole atau kemunculan lubang tanah secara tiba-tiba terjadi di Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo. Lubang muncul diawali suara gemuruh pada malam hari di pekarangan rumah milik Karyo Dimejo (70) di Dusun Popohan, Kelurahan Banjararum.

Lubang ini tiba-tiba muncul usai hujan lebat mengguyur wilayah Popohan pada Maret atau puasa lalu, tapi saat itu ukurannya masih kecil semakin membesar sampai beberapa pohon yang tanam di pekarangan roboh masuk ke dalam lubang.

Lubang ini kini ukurannya mencapai 4,5 x 2 meter, sedangkan kedalamannya mencapai belasan meter. Lubang tersebut oleh warga sebagian sudah ditutup dengan dedaunan dan terpal agar tidak membahayakan.
 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut