get app
inews
Aa Text
Read Next : Kejahatan Perdagangan Orang Dibongkar, Polda Jateng Tangkap 29 Pelaku

Kisah Sudarmi: 18 Tahun Pasarkan Cakar Ayam dari Keliling Sepeda Kini Pasok 24 Outlet

Selasa, 26 Maret 2024 | 17:20 WIB
header img
Kisah Sudarmi: 18 Tahun Pasarkan Cakar Ayam dari Keliling Sepeda Kini Pasok 24 Outlet (Foto: Taufik Budi)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Menginjak 63 tahun, Sudarmi Erawati merayakan kesuksesan bisnis yang telah berjalan hampir 18 tahun. Camilan cakar ayam sebagai produk andalannya, Sudarmi berhasil mengubah keadaan sulit menjadi peluang bisnis menguntungkan.

“Alhamdulillah saya produksi ini sudah hampir 18 tahun sejak tahun 2005 sudah berusaha keliling naik sepeda,” ujar Sudarmi kepada iNewsJoglosemar.id di Rumah BUMN Semarang, Jumat (22/3/2024).

“Yang penting bisa menyekolahkan anak, bisa hidup dan makan. Alhamdulillah, sekarang dua anak saya sudah selesai kuliah. Yang satu lulusan USM Semarang dan satu lagi dari STAN, sekarang sudah kerja di Bea Cukai,” katanya bangga.

Dengan bahan dasar tepung ketan, Sudarmi membuat camilan cakar ayam yang kini telah memiliki 24 outlet konsinyasi di berbagai tempat oleh-oleh. Pada awalnya, dia menjual langsung ke pasar dan sekolah-sekolah sebelum konsep UMKM berkembang seperti sekarang ini.

“Maaf ini cakar ayam bukan dari cakar ayam asli, tapi bahannya dari tepung ketan, telur, penyedap, dan minyak goreng,” jelasnya.

"Saya berusaha keras tiap hari, keliling naik sepeda untuk menjual produk ini. Saya ingin anak-anak saya bisa melanjutkan pendidikan dan memiliki masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Pesanan Melonjak

Meskipun telah memiliki 24 outlet tetap, Sudarmi tetap aktif dalam proses produksi. Setiap hari, dia mampu memproduksi satu kilogram cakar ayam, yang dikemas menjadi 18 pouch. Bahkan menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan meningkat drastis hingga 25 pouch sehari.

"Saya sangat bersyukur melihat peningkatan pesanan, terutama menjelang Hari Raya. Sejak kemarin, kami berhasil meningkatkan produksi hingga dua kilogram per hari," kata Sudarmi.

Proses pembuatan cakar ayam ini tak luput dari bantuan anak-anaknya meskipun mereka telah menikah. Namun, Sudarmi tetap konsisten dalam menjalankan bisnisnya yang telah memberikan banyak manfaat bagi keluarganya.

"Dulu saya bekerja di riset wawancara perusahaan rokok, namun sejak 2011 hingga sekarang, saya fokus pada bisnis ini," tutur Sudarmi dengan senyum.

Dia juga bersyukur bisa bergabung di Rumah UMKM Semarang. Banyak manfaat yang telah diperoleh mulai pelatihan packaging, pemasaran, hingga food fotografi. Beberapa produknya juga terpampang di showcase Rumah BUMN Semarang.

“Kita juga ada cooking class. Bisa dilakukan di sini (Rumah BUMN) atau bisa juga di Baking Center. Misal peserta banyak, juga bisa di hotel atau mal,” terang Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati.

“Lokasi pelatihan ini sifatnya kondisional, kita kerja sama dengan Baking Center karena kita tidak punya dapur produksi. Peralatan kita ada, tapi tidak selengkap di Baking Center. Pelatihan bisa juga di kelurahan atau kecamatan sesuai permintaan dari UMKM,” lanjut dia.

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut