SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Transaksi digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kini banyak menjadi pilihan masyarakat karena lebh mudah dan praktis. Termasuk para pedagang batik di Pasar Johar Kota Semarang, yang kini sudah banyak menggunakan teknologi tersebut.
"Sekarang banyak yang pakai QRIS. Kalau dulu sih banyak yang transfer, tapi sekarang mulai banyak beralih pakai QRIS. Kadang-kadang untuk pembelian sebesar Rp10.000 pun mereka memilih menggunakan QRIS. Lebih simpel,” kata Wahyu Puspaningsih, pedagang batik di Pasar Johar, Kamis (25/4/2024).
“Kami melayani semua pilihan transaksi, dan kadang mengarahkan konsumen untuk menggunakan transaksi digital yang mereka pilih. Meskipun kami telah memberikan saran, namun pada akhirnya yang terpenting bagi kami adalah pembayaran telah dilakukan," ungkap dia.
QRIS adalah standar kode QR Nasional yang memfasilitasi pembayaran menggunakan kode QR di Indonesia. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Dilansir dari wesite resmi BRI, manfaat transaksi menggunakn QRIS yakni transaksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat memangkas waktu antrean, QRIS dapat diterima oleh seluruh e-wallet dari berbagai metode pembayaran dengan maksimal pembayaran Rp2.000.000 per transaksi. Manfaat berikutnya adalah penyedia aplikasi pembayaran dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas transaksi QRIS yang dilakukan oleh setiap pengguna QRIS, ditetapkan sesuai mitigasi risiko pengguna.
Bank BRI juga terus menggalakkan penggunaan transaksi QRIS dan BRILink di Pasar Johar Kota Semarang, utamanya di daerah Los Sayu dan Los Pakaian. Di antaranya memperkenalkan layanan tersebut kepada pedagang pasar dan pelaku UMKM.
"Kami sering melakukan transaksi di sini untuk acara-acara tertentu, seperti Los Sayur dan Los Pakaian. Kami mendaftarkan QRIS dari BRI, terutama dari BRI Cabang Pattimura, untuk memberikan edukasi lebih lanjut kepada pedagang," jelas Petugas Penunjang Bisnis Keagenan (PPBK) BRI Cabang Pattimura, Trias Aditya Isnanto.
Menurut Trias, QRIS sedang digencarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia untuk memudahkan transaksi di era digital saat ini. Dengan adanya e-wallet dan layanan mobile banking lainnya, penggunaan uang tunai dapat dikurangi, sehingga memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan mengurangi antrean.
Respons masyarakat, khususnya pedagang UMKM, terhadap QRIS cukup positif. Mereka lebih memilih menggunakan QRIS karena hanya perlu dengan melakukan scan pada aplikasi e-wallet atau mobile banking, transaksi dapat selesai.
"Ketika pembelian atau pembayaran, tinggal scan saja pakai e-wallet atau m-banking, uang langsung masuk. Pendaftaran untuk menggunakan QRIS dari BRI gratis alias tidak dikenakan biaya. Bank BRI mengikuti aturan yang ditetapkan oleh OJK," tandas Trias.
Editor : Enih Nurhaeni