SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Kodam IV Diponegoro menegaskan bahwa prajurit TNI tidak akan menggunakan peluru tajam dalam pengendalian massa selama Pilkada serentak 2024. TNI beserta aparat gabungan menggelar latihan kesiapsiagaan operasional untuk memastikan pengendalian massa berjalan sesuai aturan.
"Seluruh prajurit yang ada di garis depan tidak ada yang menggunakan munisi tajam, munisi apapun, atau munisi karet. Alat-alat yang digunakan adalah alat penanggulangan huru-hara yang bersifat persuasif," ujar Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, kepada awak media, Jumat (5/7/2024).
Kapendam menegaskan bahwa TNI AD terus berkomitmen untuk menjaga keamanan tanpa menggunakan kekerasan berlebihan. Latihan ini juga memastikan bahwa seluruh prajurit memahami perintah dan prosedur yang jelas.
“Prosedural perintah pengeluaran tembakan itu terpusat. Dalam suatu keadaan atau tugas pengamanan seluruh prajurit yang ada di garis depan ini tidak ada yang menggunakan munisi tajam,” tegasnya.
“Semuanya yang berada di depan ini merupakan alat-alat penanggulangan huru-hara yang sifatnya masih bersifat tindakan persuasif. Jadi kalau tidak terkendali maka kita akan tetap majukan pasukan pengurai massa anarkis dari TNI dan Polda Jateng,” imbuh dia.
Latihan ini melibatkan berbagai instansi seperti kepolisian, Satpol PP, tim medis rumah sakit, dan pemadam kebakaran. Pengendalian terintegrasi menjadi fokus utama dalam latihan ini.
"Kami tetap di belakang garis sesuai dengan perintah dan permintaan perbantuan yang diarahkan," tandasnya.
Dia menyampaikan bahwa TNI akan terus bekerja sama dengan kepolisian dalam menjaga keamanan selama Pilkada.
"Kami menjelaskan siapa berbuat apa dan kapan sehingga prosedur yang dijalankan bisa dipahami dengan jelas. Kami juga memastikan tidak ada pelanggaran HAM saat menghadapi massa yang anarkis," kata Kapendam.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto