get app
inews
Aa Read Next : Zurich Lanjutkan Program Kewirausahaan, Sasar Lebih dari 3.700 Siswa di 14 Kota

Inovasi Mesin Pengering Vibro Nano Dehumidifikasi Hemat Energi dan Tingkatkan Produktivitas

Sabtu, 20 Juli 2024 | 05:58 WIB
header img
Inovasi Mesin Pengering Vibro Nano Dehumidifikasi Hemat Energi dan Tingkatkan Produktivitas (Ist)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Inovasi mesin pengering vibro nano dehumidifikasi yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Eflita Yohana M.T., Ph.D dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mampu menghemat konsumsi energi dan meningkatkan produktivitas hingga Rp 1.950/kg teh jadi. Mesin ini mengatasi masalah pengeringan konvensional yang membutuhkan energi besar dan menghasilkan produk dengan kadar air tinggi.

Mesin pengering vibro nano dehumidifikasi ini menggunakan teknologi dehumidifikasi absorpsi yang mampu menurunkan kelembaban udara dengan lebih efisien. Dengan menggunakan nanofluida desiccant, proses dehumidifikasi ini menjadi lebih cepat dan lebih efektif, sehingga menghemat energi yang digunakan dalam proses pengeringan.

Prof. Eflita menjelaskan bahwa mesin ini bekerja pada suhu yang lebih rendah dibandingkan mesin pengering konvensional, sehingga mengurangi risiko terbakarnya teh hijau selama proses pengeringan. Dengan demikian, kualitas teh hijau yang dihasilkan tetap terjaga dan memiliki nilai gizi yang tinggi.

Penggunaan teknologi dehumidifikasi absorpsi ini juga memungkinkan proses pengeringan berlangsung lebih cepat. Hal ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan teh hijau, sehingga meningkatkan produktivitas. Mesin ini mampu menghasilkan fine powder teh hijau dengan kadar air yang sangat rendah, yaitu sekitar 2-3%.

Dengan efisiensi energi yang lebih tinggi dan peningkatan produktivitas, teknologi pengering vibro nano dehumidifikasi ini dapat membantu industri teh hijau di Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya di pasar global. Prof. Eflita dan timnya berharap inovasi ini dapat diterapkan secara luas di industri teh hijau di Indonesia.

Endy Yulianto, anggota tim peneliti dari UNDIP, menambahkan bahwa teknologi ini juga memiliki potensi untuk mengurangi biaya produksi. Dengan menghemat energi yang digunakan dalam proses pengeringan, industri teh hijau dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan margin keuntungan.

Prof. Eflita berharap teknologi ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani teh hijau di Indonesia. Dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi energi, petani teh hijau diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan lebih kompetitif di pasar global.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut