get app
inews
Aa Read Next : Zurich Lanjutkan Program Kewirausahaan, Sasar Lebih dari 3.700 Siswa di 14 Kota

CRECO, Roda Penggerak Baru Ekonomi Cepu Raya dari SKK Migas-EMCL

Jum'at, 16 Agustus 2024 | 10:19 WIB
header img
CRECO, Roda Penggerak Baru Ekonomi Cepu Raya dari SKK Migas-EMCL (Instagram Creco)

BLORA, iNewsJoglosemar.id – Program UMKM CRECO (Cepu Creative Community) yang digagas SKK Migas - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menjadi sorotan utama dalam pengembangan ekonomi di wilayah Cepu Raya. Dengan konsep yang inovatif, CRECO tak hanya menjadi pusat pemasaran bagi produk-produk UMKM lokal, tetapi juga menjadi motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi di Cepu Raya.

CRECO merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) EMCL di bidang ekonomi yang secara khusus didesain untuk membantu masyarakat di Kabupaten Blora. Program ini dipusatkan di Jalan Randublatung, Balun, Kecamatan Cepu, yang dikenal sebagai wilayah operasi Blok Cepu.

"Program UMKM CRECO kami dirancang untuk memfasilitasi pemasaran produk-produk UMKM Blora, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," jelas Ali Mahmud, Community Relations EMCL yang bertanggung jawab sebagai PIC Program UMKM CRECO, Kamis (15/8/2024).

Menurut Ali, produk-produk yang ditampilkan di CRECO tidak harus berkaitan dengan industri migas. Hal ini memberikan kebebasan bagi pelaku UMKM di Blora untuk berinovasi dan menampilkan keragaman produk unggulan mereka. Dengan demikian, CRECO mampu merangkul berbagai jenis usaha yang ada di Blora, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, hingga produk lokal lainnya.

Program ini juga menekankan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap tahapan pelaksanaannya. Selain memastikan keterlibatan masyarakat, EMCL bersama mitra program juga melakukan pengukuran dampak pasca-pelaksanaan program.

"Kami melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Pendekatan ini memastikan bahwa masyarakat memiliki peran sentral dalam keberhasilan program, sehingga hasilnya lebih berkelanjutan," ujar Ali Mahmud.

EMCL berkoordinasi secara intens dengan pemerintah desa dan kabupaten untuk memastikan program ini berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Koordinasi yang baik diyakini mampu menciptakan dampak signifikan terhadap perkembangan UMKM di wilayah Blora.

Arief Rohman, Bupati Blora, menegaskan bahwa CRECO merupakan salah satu wujud nyata dari sinergi antara Pemerintah Kabupaten Blora dan SKK Migas - EMCL. Menurutnya, CRECO akan menjadi pusat ekonomi baru yang mampu menarik perhatian tidak hanya dari Blora, tetapi juga dari daerah sekitarnya.

"CRECO ini merupakan wadah bagi UMKM lokal untuk berkembang, dan menjadi pusat ekonomi baru di Cepu Raya. Awalnya dari puluhan UMKM yang bergabung, kini terus bertambah," ujar Arief.

Bupati Arief juga menjelaskan bahwa program ini tidak hanya untuk wilayah Cepu saja, tetapi juga untuk daerah lain di sekitarnya seperti Sambong, Kedungtuban, dan Randublatung. Dengan adanya CRECO, pemerintah daerah berharap perekonomian di Cepu Raya akan terus berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan baru di wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kami berharap bahwa Cepu akan menjadi pusat magnet ekonomi baru yang dapat menarik perhatian dari luar daerah, termasuk Bojonegoro dan Tuban," tambahnya.

Produk-produk unggulan yang akan dipasarkan di CRECO sangat beragam, mencakup sektor kuliner, kerajinan kayu, batik, dan makanan khas Blora seperti pecel dan keripik tempe. Dengan keragaman ini, CRECO diharapkan dapat menjadi daya tarik utama bagi pengembangan ekonomi di wilayah tersebut.

Arief juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di Blora. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan SKK Migas - EMCL akan menjadi kunci keberhasilan program CRECO dalam jangka panjang.

Selain fokus pada pengembangan UMKM, Bupati Arief juga menggarisbawahi potensi sumber daya alam di Blora, terutama di sektor minyak dan gas. Jumlah sumur tua di Blora mencapai ratusan, dan pemerintah setempat berencana untuk terus meningkatkan pengelolaannya agar memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

"Blora memiliki banyak sumur tua yang dapat dikembangkan. Kami sedang melakukan pengukuran dan evaluasi untuk memastikan bahwa sumber daya ini dapat dikelola dengan baik. Sumur-sumur ini memiliki potensi besar, dan dengan pengelolaan yang tepat, kami yakin dapat meningkatkan perekonomian daerah," ujar Arief.

UMKM Meningkat Pesat

CRECO merupakan salah satu contoh sektor migas dapat berkontribusi langsung terhadap pengembangan ekonomi lokal melalui program CSR yang tepat sasaran. EMCL, sebagai operator Blok Cepu, terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekonomi di wilayah operasi mereka.

“Keputusan Pemkab Blora untuk mendukung sinergi dengan SKK Migas dalam program CRECO didasarkan pada Perda Kabupaten Blora Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro,” kata Sri Sudarningsih, Kepala Seksi UKM Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Blora.

“Kami memproyeksikan Cepu sebagai sentra ekonomi di kawasan Blora timur, dan CRECO adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan UMKM.”

Sri juga menjelaskan Pemkab Blora melihat peran CRECO dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Dalam hal kolaborasi, Sri mengatakan bahwa Pemkab Blora bekerja sama dengan SKK Migas -EMCL untuk memastikan pelaksanaan program CRECO sesuai rencana.

“Kami fokus pada penguatan dan pengembangan kualitas usaha mikro, serta memberikan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan kepada calon pelaku usaha. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan daya saing UMKM di Blora,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, “Jumlah UMKM yang terlibat dalam CRECO kini mencapai 150, meningkat pesat dari sebelumnya. UMKM unggulan yang muncul termasuk berbagai olahan makanan khas Cepu, fashion, batik, dan kerajinan tangan. Pemkab Blora mendukung mereka dengan berbagai cara, termasuk fasilitasi perizinan, branding, packaging, dan akses permodalan.”

Sri mengungkapkan dukungan konkret dari Pemkab Blora dalam pengembangan CRECO. “Kami memberikan dukungan berupa kemudahan perizinan, peningkatan akses permodalan, dan program pelatihan untuk pengembangan keterampilan kreatif. Dari segi infrastruktur, kami juga membentuk tim pengembangan CRECO untuk memastikan kelancaran program ini,” tambahnya.

Untuk memastikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, Sri menjelaskan, “CRECO membantu pelaku UMKM dan komunitas kreatif dengan memperluas jaringan bisnis, meningkatkan kemampuan, dan menyediakan media promosi. Program ini juga memfasilitasi akses pendanaan yang penting bagi pengembangan usaha.”

Program pendampingan dan pelatihan juga menjadi fokus Pemkab Blora. “Kami menyediakan program pelatihan untuk pengembangan keterampilan kreatif dan kewirausahaan. Ini termasuk inkubasi bisnis dan dukungan untuk memulai usaha,” ujar Sri.

Pemkab Blora juga berencana mengintegrasikan hasil dari CRECO dengan program-program pembangunan ekonomi lainnya. “Kami akan menerapkan teknologi tepat guna, menciptakan keunggulan daya saing, dan memanfaatkan e-commerce. Ini penting untuk mendukung pengembangan pariwisata dan industri kreatif di Blora,” tambah Sri.

Dengan dukungan dari SKK Migas dan EMCL, program CRECO diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Cepu dan sekitarnya.

Pencapaian Besar

Sementara itu, di sisi industri migas, EMCL dan SKK Migas baru-baru ini merayakan pencapaian besar dalam industri hulu migas Indonesia. Pada Selasa (13/08/2024), EMCL dan SKK Migas mengumumkan pengapalan (lifting) ke-1000 minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris, Blok Cepu. Pengapalan ini menandai total produksi kumulatif lebih dari 660 juta barel minyak.

Jumlah produksi kumulatif telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel. Pada momen bersejarah tersebut, EMCL mengapalkan 600 ribu barel minyak mentah dari kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar milik Pertamina, yang kemudian dikirim ke kilang-kilang Pemerintah di Indonesia. Minyak mentah ini berperan penting dalam mendukung kebutuhan energi nasional dan meningkatkan keamanan energi negara.

Lapangan Banyu Urip memulai produksi minyaknya 15 tahun lalu, dan pengapalan pertama tercatat pada tahun 2015. Hingga pengapalan ke-1000, operasi Blok Cepu telah mencatatkan rekor keselamatan yang luar biasa dengan nol insiden. Atas dedikasi tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan penghargaan Patra Nirbhaya Adhinugraha dan Patra Karya Tama kepada EMCL, sebuah penghargaan tertinggi dari kementerian kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut