PARIAMAN iNewsJoglosemar.id – Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan keliling, ditemukan tewas terkubur di kawasan Guguk, Kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan tangan terikat dan tanpa busana.
Korban dilaporkan hilang pada Jumat, 6 September 2024, setelah berjualan gorengan di Korong Pasa Surau. Warga terakhir kali melihat Nia sekitar pukul 18.00 WIB, namun hingga pukul 20.00 WIB ia belum juga pulang. Keluarga Nia segera melakukan pencarian, dan menemukan jilbab serta dagangannya yang berserakan di lokasi. Mereka pun melaporkan kehilangan tersebut kepada pihak kepolisian.
Pada Minggu, 8 September 2024, Tim SAR menemukan Nia sudah tertimbun tanah. Gadis yang baru saja lulus SMA dan berencana melanjutkan kuliah itu diduga menjadi korban pemerkosaan sebelum dibunuh, karena mayatnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan tangan terikat.
Ibu korban, Mila, mengungkapkan bahwa Nia adalah tulang punggung keluarga setelah ayah dan ibunya lama berpisah. Mila sendiri juga berjualan gorengan keliling, namun sering tidak bisa berjualan karena sakit.
"Dia keinginannya pengin kuliah," kata Mila pada Senin (9/9/2024).
**Pelaku Residivis Kasus Pencabulan**
Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku pada 14 September 2024. Pelaku diketahui bernama IS (26), seorang residivis kasus pencabulan. Lokasi persembunyian IS di Padang Kabau Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, berhasil diketahui oleh pihak kepolisian.
Hingga Senin (16/9/2024) sore, kepolisian terus melakukan penyisiran untuk menangkap IS. Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari, sempat terlihat oleh warga di lokasi persembunyiannya pada pagi dan siang hari, namun berhasil melarikan diri saat polisi hendak menangkapnya.
Kepolisian telah mengerahkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelarian IS, namun upaya tersebut masih belum membuahkan hasil. Di lokasi persembunyian, polisi menyita barang bukti berupa pakaian yang diduga milik pelaku. Jejaknya terakhir kali diketahui melarikan diri melalui areal persawahan, namun hingga kini pelaku masih buron.
Editor : Enih Nurhaeni