Mbak Kunti Jadi Korban Penipuan Online, Pelaku Beraksi dari Surabaya

GROBOGAN, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Seorang perempuan warga Desa Tanggungharjo, Kecamatan Grobogan, Jawa Tengah, menjadi korban penipuan online. Korban bernama Kunti Mufida (35) kehilangan uang sebesar Rp9,05 juta setelah tertipu oleh pelaku yang mengaku sebagai teman sekolahnya.
Peristiwa ini berawal ketika Mbak Kunti menerima pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang mengaku bernama Oki, teman sekolahnya. Pelaku menyatakan bahwa ia bekerja di luar negeri dan ingin mentransfer uang kepada adik temannya yang sedang membutuhkan.
Namun, pelaku mengaku bahwa rekening bank adik temannya sedang diblokir. Ia pun meminta bantuan Mbak Kunti untuk menitipkan transfer uang tersebut ke rekeningnya. Tanpa curiga, Mbak Kunti memberikan nomor rekeningnya kepada pelaku.
Untuk meyakinkan korban, pelaku mengirimkan bukti transfer palsu sebesar Rp,45 juta. Pelaku menjelaskan bahwa uang tersebut akan masuk ke rekening Mbak Kunti dalam waktu 4-5 jam. Namun, beberapa menit kemudian, Mbak Kunti dihubungi oleh nomor lain yang mengaku sebagai Adi, meminta uang tersebut segera dikembalikan.
Karena uang dari pelaku belum masuk, Mbak Kunti diminta untuk mengirimkan uang pribadi sebesar Rp9,05 juta. Tanpa pikir panjang, ia pun mentransfer uang tersebut. Setelah menunggu selama 5 jam, uang dari pelaku tak kunjung masuk. Saat mencoba menghubungi pelaku, nomor tersebut sudah diblokir.
Mbak Kunti yang mulai curiga pun menghubungi nomor lama milik Oki. Namun, Oki menyatakan bahwa nomor yang menghubungi Mbak Kunti bukan miliknya. Merasa dirinya menjadi korban penipuan, Mbak Kunti melaporkan kejadian tersebut ke Polres Grobogan.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di Sidoarjo, Jawa Timur. Pelaku, berinisial MKB (28), adalah warga Rungkut, Surabaya. Ia dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) UU ITE dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.
Editor : Enih Nurhaeni