Jenderal Gatot Soebroto Penganut Buddha yang Sempat Ucap Syahadat, Cucu: Banyak Monk Datang

JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Tepat 63 tahun lalu, Jenderal TNI (Purn) Gatot Soebroto meninggal dunia pada 11 Juni 1962. Salah satu pahlawan nasional ini wafat dalam usia 54 tahun, meninggalkan banyak jasa besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Gatot Soebroto dikenal sebagai tokoh militer yang memulai kariernya di Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) sebelum kemudian menjadi bagian penting dari militer Indonesia pascakemerdekaan. Ia dikenal luas karena kedekatannya dengan para prajurit dan komitmennya terhadap negara.
Namun, ada sisi lain dari kehidupan pribadi sang jenderal yang tak banyak diketahui publik. Di masa-masa akhir hayatnya, Gatot Soebroto disebut-sebut memeluk agama Buddha. Meski demikian, ia sempat mengucapkan dua kalimat syahadat sebelum wafat.
Kisah ini diungkapkan oleh Peter Britton dalam bukunya yang berjudul Profesionalisme dan Ideologi Militer Indonesia. Dalam buku tersebut diceritakan bahwa Gatot Soebroto meninggal di hadapan seorang ulama yang membimbingnya mengucapkan syahadat.
“Dalam buku yang ditulis Peter, Gatot meninggal di depan ulama yang membimbingnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat,” tertulis dalam catatan tersebut.
Meskipun demikian, keluarga menyatakan bahwa Gatot Soebroto tetap diakui sebagai pemeluk agama Buddha. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh cucunya, Laurens.
“Saya mengetahui kakek ada hubungannya dengan umat Buddha justru setelah baca artikel. Setelah itu bapak bercerita, pada saat meninggalnya kakek, banyak monk (bhikkhu). Dari situ barulah kami tahu, bahwa kakek memeluk agama Buddha pada masa tuanya,” ujar Laurens.
Dalam keseharian, Gatot Soebroto dikenal cukup terbuka dengan berbagai keyakinan. Ia bahkan kerap mengajak anak-anaknya untuk pergi ke gereja pada hari Minggu, namun juga tak jarang melaksanakan salat Jumat di masjid.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sang jenderal memiliki hubungan spiritual yang luas dengan berbagai agama. Hal ini memperlihatkan sisi pluralisme dari seorang tokoh militer besar dalam sejarah Indonesia.
Saat wafat, banyak biksu datang melayat ke rumah peristirahatan Gatot Soebroto. Kehadiran para bhikkhu inilah yang kemudian menimbulkan kesimpulan dalam keluarga, bahwa Gatot telah menjadi umat Buddha di akhir hidupnya.
Editor : Enih Nurhaeni