Sinergi Kebaikan: Polri -LSM PENJARA 1 Salurkan Alquran dan Pompa Air di Gunungkidul

GUNUNGKIDUL, iNewsJoglosemar.id – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PENJARA 1 menggelar aksi kepedulian sosial di Masjid Baitul Huda, Kemorosari II, Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul.
Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan peran Polri sebagai sahabat masyarakat, tetapi juga menegaskan komitmen LSM PENJARA 1 sebagai pelaksana kegiatan sosial yang dekat dengan rakyat.
Bantuan yang diserahkan berupa Mushaf Alquran terjemahan, santunan untuk marbot, dan perlengkapan penunjang ibadah seperti mesin pompa air. Bantuan ini diserahkan langsung kepada Giyatna, Takmir Masjid Baitul Huda, yang selama ini dengan ikhlas merawat dan menghidupkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan pemberdayaan umat.
Acara penyerahan bantuan berlangsung hangat dan khidmat juga dihadiri perwakilan Polsek Wonosari, serta masyarakat setempat.
Teuku Z. Arifin, Ketua Umum LSM PENJARA 1, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud pengabdian yang berkelanjutan. "Polri bersama kami berikhtiar hadir di tengah umat, memperkuat ukhuwah, dan menebar manfaat nyata. Ini bukan soal acara formalitas, tetapi tentang menjalin rasa kebersamaan dan menghadirkan kehangatan negara kepada masyarakat di akar rumput,” ujar Arifin.
Aksi sosial ini merupakan bagian dari program “Bakti kami pada LSM PENJARA 1 Tahun 2025”, yang didukung penuh oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.
Dukungan ini menguatkan semangat kolaborasi antara Polri dan masyarakat sipil sebagai mitra strategis dalam misi sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Kegiatan serupa dilaksanakan serentak di 27 titik rumah ibadah (mushala/masjid) yang tersebar di 9 kecamatan di wilayah pelosok Kabupaten Gunungkidul.
Arifin menambahkan, hubungan ini harus diperkuat tidak hanya dalam dimensi keamanan, tetapi juga melalui kegiatan sosial yang langsung menyentuh kehidupan rakyat. "Di saat Mushaf diterima, di saat marbot merasa dihargai, di saat masyarakat merasakan kehadiran negara bukan sekadar dalam wacana, tetapi lewat tindakan nyata, di situlah terpatri makna sejati pengabdian,” imbuhnya.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar