get app
inews
Aa Text
Read Next : Jenderal Gatot Soebroto Penganut Buddha yang Sempat Ucap Syahadat, Cucu: Banyak Monk Datang

Eks Jenderal Kopassus Turun Tangan, Berantas Mafia Sawit

Rabu, 10 September 2025 | 06:14 WIB
header img
Eks Jenderal Kopassus Turun Tangan, Berantas Mafia Sawit. Foto: Taufik Budi

Eks Jenderal Kopassus Turun Tangan, Berantas Mafia Sawit

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Jenderal (Purn) Agus Sutomo, kini memimpin PT Agrimas Palma Nusantara. Ia menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik pengusaha ilegal yang selama ini menguasai lahan perkebunan sawit tanpa hak.

“Potensi sawit Indonesia, asal dikelola dengan baik dan benar, itu terus akan meningkatkan produksinya. Sehingga kita akan menjadi raja dunia di bidang kelapa sawit, tidak akan terkalahkan. Oleh sebab itu, semuanya harus terpanggil untuk menjadi patriot-patriot bangsa,” ujar Agus Sutomo, di sela acara MoU dengan Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY) di Bawen Kabupaten Semarang, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, kunci keberhasilan industri sawit bukan hanya di lapangan, tetapi juga pada kejujuran dalam pemasaran. “Intinya ada di marketing. Jadi tidak ada masalah di lapangan, kondusif kemudian bagian pemasarannya jujur,” ucapnya.

Agus Sutomo menegaskan, negara sudah mengambil alih banyak aset sawit yang sebelumnya dikuasai pengusaha hitam. “Aset itu sudah di depan mata. Jadi ini tidak boleh berkurang. Saat pengusaha hitam tadi, yang baik-baik menikmati untuk… sudah banyak datanya makanya sudah diambil alih negara,” tegasnya.

Target 3,8 Juta Hektare

Mantan Danjen Kopassus ini menargetkan pada akhir 2025, negara menguasai 3,8 juta hektare kebun sawit. “Sekarang sudah dikuasai oleh negara, 2 juta. Pelan bertahap diserahkan ke kami, sudah 833 ribu hektare. Sebentar lagi, kami terima lagi 700 ribu hektare,” katanya.

Pengelolaan dilakukan dengan melibatkan direksi profesional, perguruan tinggi, hingga pihak swasta. “Kami prinsipnya dengan moto meningkatkan produksi. Kita olah secara profesional, juga kerja sama dengan perguruan tinggi dan swasta,” jelasnya.

Aset untuk Rakyat

Agus menekankan bahwa hasil pengelolaan kebun sawit akan dikembalikan kepada rakyat. “Karena aset-aset ini adalah sejatinya milik rakyat. Jadi rakyat Indonesia, seperti yang Pak Prabowo sering katakan, ke depan rakyat tidak boleh ada yang miskin, nggak ada yang nganggur. Semua negara yang urus pakai hasil dari kekayaan alam yang kita miliki,” ungkapnya.

Bagi Agus, amanah yang diberikan Presiden merupakan sebuah kehormatan besar. “Kami merasa terhormat. Hari gini, presiden masih memberi amanah kepada saya dan teman-teman. Sebuah kehormatan, nilainya lebih tinggi dari apapun,” tuturnya.

Saat ini, PT Agrimas Palma Nusantara telah mengelola 833 ribu hektare dengan melibatkan 18.600 karyawan. Angka tersebut akan terus bertambah seiring bertambahnya lahan baru. “Kami baru empat bulan, sudah 18.600 karyawan. Kami perusahaan baru, tapi harus lari kencang dengan beban berat. Tapi bismillah, nawaitunya ibadah, insyaAllah banyak kemudahan,” kata Agus.

Teknologi Inovatif

Agus juga menyinggung upaya inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas sawit. Salah satunya riset terkait sawit tua yang biasanya diremajakan (replanting).

“Contohnya ada yang lagi meriset kelapa sawit sudah tua yang mestinya mau di replanting, dicoba pakai pupuk organik tanpa kimia. Katanya muda lagi, seperti orang kaya di-stemcell. Sudah dicoba di Padang Lawas, Sumut. Kalau benar adanya berarti putra-putra Indonesia ini hebat-hebat,” beber Agus.

Dukungan Perguruan Tinggi

Ketua Pengurus YPKPY, Dr. Ir. Purwadi, MS., menyatakan pihaknya siap mendukung penuh PT Agrimas Palma Nusantara.

“Kami akan support kepentingan negara melalui PT Agrimas Palma Nusantara. Apa yang kita pikirkan, sebagai pendidikan tinggi pasti kami support dengan SDM, baik pengembangan SDM, pelatihannya, maupun riset dan inovasi. Konsentrasi kami berupa riset dan penerapan, dan kami akan bersama-sama mengawalnya,” ucap Purwadi.

Dengan langkah ini, negara berharap lahan sawit yang sebelumnya dikuasai pengusaha ilegal dapat dikelola profesional, produktif, dan hasilnya benar-benar kembali untuk kepentingan rakyat.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut