SEMARANG – Pasukan polwan cantik dekati siswa SMA di Kota Semarang Jawa Tengah. Kedatangan perempaun-perempuan berseragam cokelat itu sempat mengagetkan para pelajar yang tengah mengikuti pembelajaran di sekolah.
Sejumlah sekolah yyang dikunjungi antara lain SMA N 3, SMA N 5, SMA N 7, SMK N 8, serta MAN 1 Kota Semarang, Senin (8/8/2022). Kunjungan para Polwan cantik tersebut dilakukan dalam rangka program “Polwan Goes To School” sebagai tradisi menyambut hari Jadi ke-74 Polwan RI pada 1 September.
Kunjungan pipimpin Pakor Polwan Polda Jawa Tengah AKBP Dyah Trinugrahjati. Dia menerangkan kunjungan di sekolah-sekolah menengah tersebut dilaksanakan secara bersamaan. Tema yang diusung adalah “Cerdas dan Aman Bermedia Sosial”.
“Jumlah anggota tim yang berkunjung ke masing-masing sekolah bervariasi, 5-8 orang per timnya. Untuk masing tim dipimpin seorang polwan senior berpangkat AKBP dan Kompol,” kata dia.
Di tiap sekolah yang dikunjungi, masing-masing ketua tim selaku narasumber memberikan paparan dan sosialisasi mengenai penggunaan media sosial. Dalam kegiatan tersebut juga digelar sesi tanya jawab interaktif. Suasana menjadi lebih meriah ketika sesi kuis berhadiah.
Ketua tim Polwan yang berkunjung ke SMAN 3, AKBP Sulistyoningsih, mengaku senang dengan kegiatan Polwan Goes To School ini. Menurutnya, respons yang diberikan pihak sekolah dan siswa sangat luar biasa. Dia berharap dengan kegiatan Polwan Goes To School dapat mengedukasi kaum pelajar untuk lebih bijak bermedia sosial.
“Harapan kami bahwa siswa-siswa dapat teredukasi bagaimana cara memilih dan memilah terkait media sosial yang dimiliki, sehingga tidak menjadi korban kejahatan di dunia maya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, menerangkan salah satu tantangan terbesar remaja pada saat ini adalah dunia media sosial. Remaja saat ini mempunyai akses yang terbuka untuk mencari informasi dan berkomunikasi melalui media sosial.
Dirinya juga mengungkapkan banyak hal positif yang dapat diperoleh melalui media sosial. Namun di sisi lain tak sedikit hal negatif termasuk ancaman kejahatan yang memanfaatkan jaringan dunia maya tersebut.
“Maraknya tindak kejahatan seperti kasus penipuan dan asusila yang menyasar generasi muda menandakan pentingnya edukasi bagi kaum pelajar dalam menggunakan media sosial. Dengan demikian, mereka bisa lebih berhati-hati dalam mencari serta berbagi informasi termasuk juga dalam menjalin pertemanan melalui jaringan tersebut,” ujar Kabidhumas.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait