SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengingatkan situasi menghangat menjelang tahun politik 2024. Ganjar memberikan kunci untuk mendinginkan adalah sikap toleransi masyarakat.
“Perbedaan dalam pesta politik adalah ujian yang harus dihadapi. Jika bisa melewati ujian tersebut merupakan penghormatan tertinggi untuk masyarakat,” ujar Ganjar saat membuka acara “Silaturahim Kebangsaan Jilid III” yang diinsiasi DPW LDII Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Hotel Santika, Semarang, Sabtu (29/7/2023).
Mantan anggota DPR RI ini juga menyatakan, Indonesia itu memang memiliki banyak perbedaan. Meski demikian, perbedaan itu bukan untuk disama-samakan, melainkan yang bisa dilakukan adalah dengan cara dipersatukan.
“Pelangi itu indah karena karena warnanya banyak dan berbeda-berbeda. Namun kalau hanya satu warna itu tidak menarik,” tandasnya di hadapan sekira 200 peserta dan 2.300 peserta lainnya yang mengikuti secara daring.
Ganjar Pranowo dalam sambutannya menyatakan pentingnya silaturahmi dalam membangun bangsa. Ia menegaskan para pendiri bangsa, termasuk para tokoh politisi, ulama, dan tokoh masyarakat dari berbagai profesi, menyatukan langkah dalam membangun Indonesia yang sejahtera dan maju.
“Sehingga masyarakat menginginkan Indonesia yang sejahtera, toleransi, saling menghargai, hak asasi, dan bonus demografi Indonesia 2045,” ujarnya.
Ganjar menambahkan, toleransi, saling menghargai, dan menghormati hak asasi manusia adalah nilai-nilai dasar yang terus ditekankan dalam rangka mencapai cita-cita bersama. Dalam visi Indonesia Emas 2045, anak-anak Indonesia yang akan menjadi generasi pemimpin di masa mendatang perlu disiapkan dengan baik.
“Selain itu, bonus demografi pada tahun 2045 menjadi target yang diharapkan dapat tercapai melalui upaya bersama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” tuturnya.
“Persiapan tersebut mencakup dua aspek penting, yaitu pendidikan yang layak dan ruang untuk diskusi serta berdialog,” tuturnya.
Selain itu, ruang diskusi dan berdialog juga menjadi hal yang tak kalah penting. Melalui dialog dan kolaborasi, generasi muda dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, menghargai perbedaan pendapat, dan mencari solusi terbaik dalam menghadapi berbagai masalah.
“Ruang untuk berdialog juga menjadi sarana bagi mereka untuk berbagi gagasan, mendengarkan berbagai sudut pandang, dan memahami kompleksitas isu-isu yang dihadapi,” ujarnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait