SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – SMPN 26 berhasil menciptakan gebrakan kreatif dalam merayakan ulang tahun ke-39 pada 14 September 2023. SMPN 26 Semarang ini menggelar sebuah fashion show unik, yakni semua busana yang ditampilkan terbuat dari sampah plastik yang diolah oleh para pelajar.
"Kami ingin mengubah pandangan tentang sampah plastik, yang selama ini dianggap menjijikkan dan tidak bermanfaat, menjadi sesuatu yang kreatif dan berguna," kata Kepala SMPN 26 Semarang, Lilis Tri Saktini.
"Ini sangat mendukung program dari ibu Wali Kota Semarang (Hevearita G Rahayu) bahwa kita menyikapi dengan banyaknya sampah yang sekarang ini sedang terjadi," imbuhnya.
Fashion show ini menjadi salah satu rangkaian acara dalam peringatan ulang tahun SMPN 26 Semarang dalam proyek gaya hidup berkelanjutan P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Tujuan utama proyek ini adalah untuk memanfaatkan sampah-sampah plastik yang biasanya terbuang sia-sia dan menciptakan produk-produk bermanfaat.
Proses pembuatan busana dari sampah plastik ini melibatkan siswa kelas 8, yang telah menjalani pelatihan selama dua pekan. Khususnya, dalam pembuatan busana, kelas 8A hingga 8H telah bekerja keras di bawah bimbingan para guru.
“Kita sudah melaksanakan selama dua pekan di Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila di kelas 7 dan 8. Untuk fashion show kelas 8, dan untuk kelas 7 suara demokrasi. Juga sudah sampai ditutup dengan orasi dengan simulasi Pemilos (Pemilihan Ketua OSIS),” tutur dia.
Kreativitas mereka tidak berhenti di sana. SMPN 26 Semarang juga membeli sampah-sampah yang dikumpulkan siswa sebagai tambahan uang saku. Selajutnya, sampah-sampah itu dijual kembali kepada pengepul.
Selain itu, sekolah juga melangkah lebih jauh dengan mengembangkan ekoenzim. Mereka mendatangkan narasumber dari luar untuk membimbing siswa dalam pembuatan enzim yang dapat mengubah sampah-sampah daun menjadi pupuk.
Tak hanya itu, kelas 9 juga mendapatkan kesempatan untuk berwirausaha sebagai bagian dari program pendidikan mereka. Hal ini bertujuan untuk melatih keterampilan kewirausahaan siswa dan memungkinkan mereka memanfaatkan waktu mereka secara produktif.
“Untuk yang kelas 9 kita memberi kesempatan untuk bazar. Tujuannya untuk melatih kewirausahaan, bahwa anak itu bisa menggunakan atau memanfaatkan waktu. Kalau kelas 7dan 8 bisa fashion show dan lain-lain maka kelas 9 memanfaatkan waktu dengan berwirausaha,” tandasnya.
Fashion show yang menampilkan busana dari sampah plastik ini merupakan contoh nyata kreativitas dan kesadaran lingkungan bisa bersatu dalam sebuah inovasi yang luar biasa. SMPN 26 Semarang membuktikan bahwa dengan semangat dan komitmen, sampah bisa diubah menjadi karya seni yang menginspirasi dan bermanfaat, sekaligus mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait