BANYUMAS, iNewsJoglosemar.id – Detik-detik siswa SD histeris terkena gas air mata saat polisi simulasi pengendalian massa di Banyumas Jawa Tengah, Jumat (13/10/2023). Ada puluhan siswa dari dua kelas yang tiba-tiba mengeluhkan mata perih serta hidung dan tenggorokan kering.
Sebagian siswa juga menangis histeris hingga membuat panik guru maupun pelajar lainnya. Peristiwa itu terjadi usai kegiatan olahraga. Sejumlah guru yang berada di lokasi kejadian sempat panik dan akhirnya membawa siswanya untuk diperiksakan ke Puskesmas Purwokerto 2.
“Jadi setelah kegiatan olahraga, anak-anak mengalami perih mata sama hidungnya kering. Saya ungsikan ke kelas yang lebih jauh. Tidak ada asap sama sekali. Ada yang histeris nangis,” kata Guru kelas SDN 1 Purwanegara, Pascalis Adi.
Dia mengatakan, sebanyak lima siswa harus dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perwatan medis. Untuk menjaga hal tidak diinginkan, para guru akhirnya memulangkan seluruh siswanya lebih awal.
“Terus dibawa ke puskesmas 5 anak. Semuanya sudah sehat lagi,” katanya.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu meminta maaf atas insiden penggunaan gas air mata yang mengakibatkan puluhan siswa SDN 1 Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara menangis histeris.
Puluhan siswa itu mengalami mata perih serta hidung dan tenggorokannya kering. Dari jumlah tersebut, 5 siswa di antaranya sempat dilarikan ke puskesmas. Pihak sekolah juga terpaksa memulangkan seluruh siswa lebih awal karena khawatir dengan kondisi di lokasi kejadian.
Peristiwa itu terjadi saat personel Brimob Polresta Banyumas menggelar simulasi penanganan demonstrasi di lapangnan. Lokasi simulasi itu berdekatan dengan sekolah tersebut.
"Kami meminta maaf atas kejadian ini dan bersedia untuk membantu penanganan siswa sepenuhnya. Kemungkinan gas air mata itu terbawa angin saat anggota kami latihan penanganan demo,” ujarnya.
Kapolresta juga berjanji untuk lebih hati-hati lagi dalam menggunakan gas air mata saat latihan di lapangan polres. Sebab, Markas Polresta Banyumas dan Brimob Purwokerto bersebelahan dengan sekolah dasar tersebut.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait