Kuliner Nusantara Diminati Warga Luar Negeri, Chef Santo Ungkap Rahasia

Taufik Budi
Kuliner Nusantara Diminati Warga Luar Negeri, Chef Santo Ungkap Rahasia (Foto: Taufik Budi)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Kuliner khas Nusantara banyak diminati warga luar negeri karena memiliki cita rasa khas. Masakan Nusantara sangat kaya cita rasa mulai dari Aceh hingga Papua, dengan ciri khas racikan banyak bumbu rempah.

“Warga dari luar negeri tentu sangat mengenal makanan seperti sate, nasi goreng, hingga rendang. Tapi mereka ini akan lebih kita kenalkan dengan masakan lain karena cita rasa masakan kita dari Aceh sampai Papua. Dan itu menjadi misi kami ke depan,” tegas Presiden Indonesian Chef Asscociation (ICA), Chef Santo, usai membuka acara Food Beverage Chef Festival Semarang 2023, di PRPP Semarang, didampingi Selebriti Chef, Yongki Gunawan, Jumat (24/11/2023).

Dia mengatakan saat ini sedang fokus memperkenalkan masakan Nusantara ke dunia internasional, melalui anggotanya yang bekerja di luar negeri. Mereka hampir sebulan sekali rutin mengadakan cooking demo dan memberikan warna dalam menu restoran dengan masakan khas Indonesia.

"Sehingga tak heran banyak warga luar negeri tahu makanan kita,” lugas Santo.

Dia menambahkan, kegiatan Food Beverage Chef Festival Semarang 2023 juga untuk mengangkat kuliner khas Jateng ke kancah internasional. Sejumlah chef akan menampilkan ratusan jenis masakan yang diolah menggunakan bahan, nama bahkan asal daerah di Jateng.

Menurut Chef Santo, dalam ajang ini akan membuka wawasan baru bagi masyarakat yang melihat demo memasak para chef andal. Apalagi kegiatan ini baru kali pertama dilaksanakan dengan mengeksplorasi masakan asal Jateng agar lebih mendunia.

“Peserta yang ikut kompetisi masak cukup luar biasa, mereka dari pelajar hingga mahasiswa, kita sampai kewalahan jika harus menampung semua. Untuk demo memasak juga akan ditampilkan dari banyak professional chef,” imbuhnya.

Selebriti Chef, Yongki Gunawan menyebut dalam even ini akan mengenalkan masakan kue asli dari Indonesia namun selama ini dikenal sebagai masakan Eropa. Dia juga mengatakan literasi masakan Indonesia selama ini banyak yang salah, terutama untuk masakan khasnya.

“Kita tahu bahwa banyak makanan dengan nama-nama yang mirip dengan masakan Belanda, misal ada Spikoe Surabaya, Klapertart dari Manado. Jelas memang namanya mirip tapi itu dibuat orang Indonesia, di Belanda mana ada kelapa seperti di Klapertart Manado,” ujar Chef Yongki.

Oleh karena itu, dalam kesempatan demo memasak nanti dia akan lebih fokus kepada pengenalan makanan khas Indonesia yang perlu dipahami pengunjung pameran. Hal itu juga menjadi salah satu visi misi ICA.

“Membangkitkan masakan Indonesia untuk lebih dikenal bangsanya sendiri, itu penting juga agar terus dilestarikan. Risoles Korket itu asli Indonesia,” pungkasnya.

 

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network