SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah memperkenalkan program inovatif untuk mengajak masyarakat menjelajah dunia Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Program "QRIS Tour de Jateng" dirancang sebagai suatu perjalanan edukasi yang menyentuh berbagai kalangan dari siswa sekolah hingga masyarakat umum.
Program ini tidak hanya terbatas pada penyampaian informasi secara verbal, melainkan mencakup pengalaman langsung agar masyarakat dapat merasakan manfaat praktis dari penggunaan QRIS. Masyarakat langsung diajak menjelajahi dunia QRIS, memahami potensinya, dan merasakan kemudahan serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Edukasi yang dibutuhkan masyarakat saat ini bukan hanya verbal satu arah saja, namun harus dilengkapi dgn praktik sehingga masyarakat lebih mudah memahami cara bertransaksi QRIS,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Junanto Herdiawan, Minggu (29/11/2023).
QRIS Tour de Jateng melibatkan serangkaian kegiatan edukasi yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat. Dalam setiap sesi, peserta akan diajak untuk melakukan transaksi menggunakan QRIS secara langsung, sehingga dapat memahami prosesnya dengan lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga akan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan mencapai audiens yang lebih luas.
“KPwBI Jateng memiliki program QRIS Tour de Jateng yg merupakan rangkaian edukasi QRIS pada berbagai golongan masyarakat antara lain siswa sekolah menenangah, mahasiswa, buruh pabrik, ASN, dan masyarakat umum,” terangnya.
“Dalam setiap edukasi, masyarakat diajak utk merasakan kebermanfaatan QRIS secara langsung. Tentunya edukasi melalui berbagai sarana, seperti media sosial, juga terus dilakukan,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
QRIS tidak hanya berperan sebagai alat pembayaran elektronik, tetapi juga sebagai alat strategis untuk meningkatkan daya saing dan daya jual produk UMKM. Implementasi QRIS memberikan peluang bagi UMKM untuk mengoptimalkan transaksi, sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas, untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan lebih efisien.
“Per Oktober 2023, dari total 2,98 juta merchant QRIS di Jawa Tengah, 98,03% di antaranya adalah merchant UMKM. Dari sisi transaksi, 83% transaksi QRIS di Jawa Tengah dilakukan UMKM,” imbuh dia.
QRIS juga telah memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan UMKM, di antaranya kemudahan dalam transaksi keuangan dan meminimalkan penggunaan uang tunai. Dengan terus menggalakkan penggunaan QRIS di kalangan UMKM, Bank Indonesia Jawa Tengah berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang semakin kompetitif.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait