Ika Yuanita, Ibu Muda Pelaku UMKM Sukses Ekspor Teh Rempah ke Eropa

Taufik Budi
Ika Yuanita, Ibu Muda Pelaku UMKM Sukses Ekspor Teh Rempah ke Eropa (Foto: Taufik Budi)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Ika Yuanita, seorang ibu muda dan pelaku UMKM asal Semarang, telah berhasil mengekspor teh rempah ke pasar Jerman. Teh rempah dengan merek Kingkaf buatannya telah berhasil diekspor ke Eropa, dengan 80% dari penjualannya terjadi di benua biru tersebut.

Perempuan berusia 40 tahun itu meracik teh dengan rempah khas Nusantara. Saat ini terdapat 5 varian unggulannya yakni Masuk Angin Tea, Angkrah Tea, Pegal Linu Tea, Uwuh Tea, dan Rosela Tea. Harga setiap boks teh rempah yang berisi 6 sachet sebesar Rp30 ribu, menarik minat konsumen di Eropa.

Dengan fokus pada kualitas dan inovasi, Ika juga memanfaatkan teknologi modern untuk memperpanjang masa simpan produk tanpa pengawet. Selain itu, tampilan kemasan juga menjadi prioritasnya agar meraih pangsa pasar yang luas.

Selain teh rempah, Ika juga memproduksi tahu bakso dengan merek Kingkaf yang juga menembus pasar ekspor ke Eropa, Jerman, Jepang, Amerika, dan Australia. Keberhasilannya ini tak lepas dari fokusnya pada kualitas ekspor dan inovasi produk.

“Kemudian juga memproduksi pisang sale. Kalau pisang sale itu ke Jepang, Amerika, dan Australia,” kata Ika Yuanita usai mengikuti Talkshow Produk Indonesia Melesat Ekonomi Bangsa Semakin Hebat di Kantor Bupati Semarang, Jalan Diponegoro, Ungaran, Jumat (26/4/2024). 

“Kita memang main di ekspor, dengan fokus memproduksi produk makanan dan minuman yang otentik Indonesia. Dan makanan maupun minuman itu khas Indonesia, yang enggak ada di negara lain,” lanjutnya.

Tahan Setahun

Dia juga menekankan bahwa fokusnya adalah membuat produk-produk berkualitas yang dicari oleh diaspora Indonesia. Untuk memperluas jangkauan produknya, Ika berpartisipasi dalam Tong Tong Fair di Belanda, acara tahunan yang hanya menampilkan produk-produk terpilih.

Salah satu keunggulan produknya adalah tahu bakso tanpa pengawet namun bisa tahan di suhu ruangan hingga 1 tahun tanpa kulkas atau freezer. Ika bekerja sama dengan rekanan dan menggunakan teknologi modern untuk memastikan produknya bebas dari mikroba, yang telah teruji melalui uji laboratorium.

“Awalnya ya kita eksperimen-eksperimen terus, kita coba ke pasar, termasuk melihat masa ketahanan. Sampai akhirnya itu bisa dipatenkan dan bisa tahan sampai 1 tahun tanpa masuk ke kulkas,” terangnya.

Kapasitas produksi Kingkaf saat ini mencapai 5.000 pax/bulan dengan memanfaatkan dua lokasi produksi yakni di kawasan Gombel dan Jalan dr. Wahidin Kota Semarang. Harga yang dibanderol juga relatif terjangkau yakni Rp40 ribu/pax yang berisi 8 buah tahu tiap pax.

Banyak Keuntungan

Ika mengaku mendapat banyak manfaat selama bergabung Rumah BUMN Semarang milik Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dia mendapatkan pelatihan yang memperkaya pengetahuannya tentang sistem pemasaran dan keterampilan berbicara di depan umum.

“Saya lebih mengerti sistem pemasaran, dan cara kita public speaking untuk memperkenalkan tentang produk, kita bisa memilih segmen pasar,” ujarnya.

“Kemarin terakhir mendapat pelatihan dari Rumah BUMN yang berkolaborasi dengan Tiktok. Jadi kita mempelajari bagaimana bisa mendapatkan keuntungan dari sistem itu. Enggak cuma joget-joget atau live streaming. Tapi kita juga bisa displai produk dan mengetahui algoritmanya seperti apa, sehingga kita juga bisa mendapat keuntungan,” beber dia.

Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati, menjelaskan bahwa lebih dari 7.000 UMKM telah bergabung di Rumah BUMN Semarang. Mereka telah mendapatkan berbagai manfaat, termasuk pelatihan mengenai packaging, pemasaran, dan bahkan fotografi produk. Beberapa produk UMKM juga dipamerkan di showcase Rumah BUMN Semarang.

“Rumah BUMN juga memberikan informasi tentang produk-produk BRI, termasuk akses permodalan yang dapat membantu pengembangan usaha UMKM,” jelasnya.

Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk memberdayakan UMKM agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan bimbingan dan dukungan dari Rumah BUMN, UMKM diharapkan semakin tumbuh dan berkembang.

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network