SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Minggu (21/7/2024), terpantau empat kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter menuju arah Kali Bebeng.
Pengamatan ini dilakukan oleh Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) dalam periode pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Gunung api terlihat jelas dengan asap kawah utama berwarna putih dan intensitas sedang yang mencapai ketinggian sekitar 25 meter dari puncak. Cuaca cerah dengan angin tenang yang berhembus ke arah barat turut mendukung pengamatan ini.
Selain visual, pengamatan kegempaan juga mencatat 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm dan durasi 26,44-139,68 detik. Selain itu, dua kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P 0,3-0,5 detik, dan durasi 6,36-6,4 detik juga terdeteksi.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya hingga Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km dan Sungai Bedog, Krasak, serta Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan tetap waspada terhadap bahaya lahar serta abu vulkanik yang mungkin terjadi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali oleh PVMBG untuk memastikan keselamatan warga sekitar.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait
