Merapi Level Siaga III: Teramati Guguran Lava dan Gempa Vulkanik

Taufik Budi
Merapi Level Siaga III: Teramati Guguran Lava dan Gempa Vulkanik (Pos Babadan)

MAGELANG, iNewsJoglosemar.id – Gunung Merapi yang ditetapkan pada Level III (Siaga) teramati aktivitas vulkanik yang meningkat. Berdasarkan pengamatan visual yang dilakukan pada periode 00.00 hingga 24.00 WIB, gunung api yang terletak di Kabupaten/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah ini memperlihatkan beberapa aktivitas signifikan.

Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III dengan asap kawah utama yang berwarna putih dan memiliki intensitas tipis hingga tebal, setinggi sekitar 100 meter dari puncak. Kondisi cuaca di sekitar gunung bervariasi dari cerah hingga mendung, dengan angin tenang yang mengarah ke barat.

Keterangan lainnya menunjukkan bahwa ada 9 kali guguran lava yang mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1500 meter. Aktivitas ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat di sekitar area potensi bahaya.

Dari sisi klimatologi, suhu udara di sekitar Gunung Merapi berkisar antara 14 hingga 23,5°C, dengan kelembaban antara 68 hingga 97,8%. Tekanan udara berada di rentang 838,5 hingga 918,5 mmHg.

Pengamatan kegempaan mencatat adanya 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 40 mm dan durasi gempa 125,36 detik. Selain itu, terdapat 72 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-30 mm dan durasi gempa 17,68-175,28 detik. Terdapat pula 9 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0,3-0,6 detik, dan durasi gempa 5,76-8,28 detik. Satu gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 41 mm dan durasi 9,6 detik juga terdeteksi.

Aktivitas vulkanik ini mengindikasikan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan selalu waspada terhadap kemungkinan bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di sekitar gunung.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network