SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Semarang mengadakan workshop bertajuk "Penguatan Kelembagaan BRIDA" serta meresmikan Program RUKO KITA pada Rabu, 7 Agustus 2024. Acara ini berlangsung di Ruang Komisi A dan B, Gedung Moh Ihsan, Balai Kota Semarang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRIDA Kota Semarang, Soenarto, menyampaikan bahwa workshop kali ini fokus pada penguatan kelembagaan BRIDA dan pemanfaatan peta jalan riset serta inovasi di Kota Semarang.
"Workshop ini bertujuan untuk membahas bagaimana BRIDA sebagai lembaga baru dapat beradaptasi dengan perubahan mekanisme, khususnya dalam hal riset, kajian, dan inovasi yang harus diorganisir oleh pemerintah daerah," ujar Soenarto setelah menjadi narasumber dalam workshop tersebut.
Soenarto juga menjelaskan bahwa workshop ini menghadirkan narasumber yang berkompeten, termasuk Atang Sulaeman dari BRIN sebagai Perekayasa Ahli Madya, Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Budiharto, perwakilan dari BRIDA Jateng, akademisi, serta Bappeda.
"Pak Atang dari BRIN pusat memberikan pencerahan kepada OPD mengenai peran BRIDA dalam mengendalikan kegiatan riset dan kajian," jelasnya.
Menurut Soenarto, hal ini sejalan dengan regulasi yang tertuang dalam Peraturan BRIN Nomor 5 Tahun 2023 tentang penguatan peran dan fungsi BRIDA. "Dalam transisi ini, BRIDA berperan sebagai koordinator utama. Oleh karena itu, masyarakat, akademisi, dan OPD yang memiliki kajian atau riset diharapkan untuk berkoordinasi dengan BRIDA," terangnya.
Lebih lanjut, Soenarto menambahkan bahwa BRIDA bertugas sebagai dirigen dalam riset, memberikan panduan tentang pelaksanaan kajian, kaidah-kaidah yang harus diikuti, serta meninjau kajian yang telah dilakukan. "Ini membutuhkan forum kolaborasi dan diskusi yang formal, yang kita bentuk dalam Program RUKO KITA (Rumah Kolaborasi Kelitbangan dan Inovasi Kota Semarang)," ujar Soenarto.
RUKO KITA akan menjadi tempat untuk membahas penyelenggaraan riset melalui diskusi dan sharing antara berbagai stakeholder. "Dengan forum ini, diharapkan riset yang dilakukan dapat menjawab tantangan dan dinamika perkembangan kebutuhan masyarakat serta dapat diimplementasikan dengan baik dan berkelanjutan," paparnya.
Soenarto juga menambahkan bahwa forum RUKO KITA akan melibatkan berbagai sektor, termasuk BRIN, BRIDA, Bappeda, akademisi, dan masyarakat. "Secara konseptual, OPD tetap bisa membuat kajian atau riset, tetapi panduan dan bimbingan akan tetap diberikan oleh BRIDA," pungkasnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait