GROBOGAN, iNewsJoglosemar.id – Seorang guru agama di salah satu SMP swasta di Grobogan berinisial ST dilaporkan ke pihak kepolisian oleh keluarga seorang siswa SMP berinisial YS. Laporan ini dibuat setelah ST diduga melakukan pelanggaran etik terhadap YS, yang masih duduk di bangku kelas 9.
Kasus ini mencuat setelah warga menggerebek rumah ST karena melihat YS sering datang ke sana dengan alasan belajar mengaji. Namun, aktivitas mencurigakan di dalam rumah membuat warga memutuskan untuk melakukan penggerebekan.
“Ketika kami gerebek, mereka berdua ditemukan berduaan di dalam kamar. Kami langsung melaporkan kejadian ini ke kepala dusun dan meminta pelaku memberikan penjelasan,” kata Nur Rohmad, tetangga pelaku.
Akibat kejadian tersebut, YS mengalami tekanan psikologis akibat perbuatan ST. Keluarga pun melaporkan kasus tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan kepolisian setempat untuk mendapatkan keadilan.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat luas. Aktivis perlindungan anak Sulistyono berharap adanya pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan yang melibatkan anak-anak.
“Saat ini korban sudah tidak lagi masuk sekolah karena masih mengalami trauma dan malu untuk bertemu dengan teman dan guru sekolah,” pungkasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
