JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Amanda Manopo kembali mencuri perhatian lewat perannya sebagai Anika dalam film 1 Imam 2 Makmum. Dalam film ini, Amanda beradu akting dengan Fedi Nuril yang memerankan Arman, seorang duda beranak satu yang masih terjebak kenangan bersama mendiang istrinya.
Karakter Anika yang diperankan Amanda adalah seorang istri yang sabar dan terus berjuang mempertahankan rumah tangganya meski harus menghadapi bayang-bayang masa lalu suaminya.
Amanda Apresiasi Anika, Tapi Ogah Hidup seperti Karakternya
Menurut Amanda, Anika adalah sosok perempuan yang sabar dan penuh pengorbanan.
"Anika ini sangat sabar, padahal dia harus bersaing dengan bayang-bayang mendiang istri suaminya. Memori tentang masa lalu itu nggak bisa dihilangkan, tapi harus diikhlaskan. Anika mencoba menjadi pengganti yang pantas," ujar Amanda saat konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, ketika ditanya apakah dirinya mau menjalani hidup seperti Anika, Amanda tegas menolak.
"Kalau saya di posisi Anika? Ya nggak mau lah! Hidup saya sudah banyak masalah, masa mau cari masalah lagi dengan duda yang belum move on? Masih muda ini, cari yang lain aja," katanya sambil tertawa.
Mendalami Karakter Anika
Dalam keseharian, Amanda dikenal sebagai pribadi yang aktif dan bawel. Namun, memerankan Anika membuatnya harus tampil lebih tenang dan pendiam.
"Selama syuting, aku jadi lebih sabar dan tenang. Biasanya kan bawel, tapi karena mendalami karakter, apalagi di adegan-adegan intens, aku jadi seperti perempuan pendiam," ungkapnya.
Amanda mengakui bahwa karakter Anika adalah contoh perempuan dengan prinsip kuat yang ingin menciptakan keluarga yang harmonis.
"Anika punya pedoman untuk membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Dia terus berjuang membuktikan bahwa dirinya adalah istri yang mampu menjaga, melindungi, dan memberikan yang terbaik untuk suaminya," tambah Amanda.
Film Sarat Pesan Kehidupan
1 Imam 2 Makmum bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang penuh ujian, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang pengorbanan, kesabaran, dan keikhlasan dalam membangun rumah tangga.
Film ini diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk memahami pentingnya menerima masa lalu dan melangkah ke depan dengan ketulusan hati.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait