SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID — Membangun usaha kecil dari nol bukan perkara mudah, apalagi di tengah persaingan yang makin ketat. Kehadiran Rumah BUMN BRI di Jl. Sultan Agung No. 108, Kota Semarang menjadi angin segar yang mampu mendorong bisnis pelaku UMKM pemula bisa naik kelas.
Pelaku UMKM seperti Agung Sulistianto, Madina Salma, Indah Prihatiningsih, hingga Ivan Lunpia Cenol, merasakan banyak manfaat. Dari sekadar usaha rumahan, kini mereka bisa menembus pasar nasional bahkan internasional, berkat pelatihan, fasilitas, dan jejaring yang disediakan Rumah BUMN.
Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistyawati, menegaskan bahwa pihaknya membina lebih dari 7.000 UMKM di Jawa Tengah. Program yang dijalankan tak sekadar pelatihan biasa, tapi mencakup peningkatan kualitas produk, digitalisasi layanan, business matching, hingga ekspor global.
“Kami berharap semakin banyak pelaku UMKM meniru langkah kolaboratif dan memanfaatkan peluang besar yang ada di Rumah BUMN,” ujar perempuan yang akrab disapa Tia tersebut. Lalu, apa saja alasan UMKM pemula wajib bergabung? Berikut enam alasannya:
1. Pelatihan Gratis untuk Naik Kelas
Agung Sulistianto, pelaku usaha jamu herbal di Semarang, menyebut pelatihan yang ia ikuti sejak 2019 di Rumah BUMN menjadi fondasi usahanya tumbuh. Di sana, ia belajar mengelola stok, mengatur cash flow, hingga memasarkan produk lewat media sosial.
"Dulu saya jualan hanya di lingkungan tetangga. Setelah ikut pelatihan, saya bisa optimalkan WhatsApp Business, Shopee, dan Instagram untuk pemasaran," ujar Agung.
Tak hanya Agung, pelaku UMKM lain seperti Indah Prihatiningsih juga mengakui pelatihan ini memotivasinya untuk meningkatkan kualitas produk rajutan. Ia belajar tentang branding, pemasaran digital, foto produk, dan teknik membuat katalog digital.
Koordinator Rumah BUMN, Endang Sulistyawati, menegaskan pelatihan diberikan gratis, terbuka bagi semua anggota. Setiap bulan, ada jadwal pelatihan berbeda yang menyesuaikan tren pasar, seperti pelatihan TikTok Shop yang kini diminati pelaku usaha muda.
“Kami ingin semua UMKM punya fondasi yang kuat agar naik kelas, bukan sekadar bertahan hidup,” jelasnya.
2. Akses Pameran dan Event Nasional
Keuntungan besar lainnya adalah akses UMKM ke even-even nasional dan internasional. Indah Prihatiningsih, misalnya, bisa tampil di ajang Brilianpreneur Jakarta 2023 karena rekomendasi Rumah BUMN.
"Kalau ikut event-event besar, kita dikenalkan ke buyer dari luar negeri. Ini peluang besar bagi UMKM seperti saya," tutur Indah yang kini rajutannya menembus Dubai.
Tia menyebut Rumah BUMN aktif memfasilitasi UMKM yang layak naik kelas untuk ikut event besar tanpa dipungut biaya pendaftaran. “Kami bantu kurasi produk, siapkan pelatihan, dan dampingi UMKM selama pameran agar optimal hasilnya,” katanya. Hal ini membuat UMKM lokal bisa unjuk gigi di panggung global.
3. Fasilitas Digitalisasi Transaksi
Digitalisasi juga menjadi kunci sukses bagi UMKM yang bergabung. Madina Salma, desainer muda Semarang, menyebut keuntungannya saat difasilitasi alat pembayaran QRIS. "Dengan QRIS, transaksi lebih cepat dan uang langsung masuk rekening. Pembeli juga lebih nyaman," kata Madina.
“Kalau pakai sistem digital, laporan keuangan juga lebih rapi, lebih dipercaya buyer luar negeri,” ungkapnya.
Tak hanya QRIS, pelaku UMKM seperti Agung juga difasilitasi EDC dan layanan payment gateway. Endang mengatakan digitalisasi ini membuat UMKM lebih bankable, mudah mengakses modal usaha.
4. Jejaring Kolaborasi yang Luas
Rumah BUMN tak hanya tempat pelatihan, tapi juga rumah kolaborasi bagi pelaku usaha kecil. Agung Sulistianto menyebut jaringan yang ia bangun sejak 2019 membuat usahanya berkembang pesat.
"Saya jadi kenal banyak UMKM lain, bahkan mahasiswa kampus yang magang di sini. Kami sering sharing strategi pemasaran bareng-bareng," jelas Agung.
Ivan Lunpia Cenol juga mengakui pentingnya jejaring ini. Berkat rekomendasi sesama UMKM, ia bisa memperluas pasar. “Sangat penting bisa membuka jaringan lebih luas, sesama UMKM kita saling bantu,” terangnya.
5. Peluang Go Global Lewat Business Matching
Rumah BUMN aktif mendorong UMKM menembus pasar ekspor lewat business matching. Indah Prihatiningsih, misalnya, diajak bertemu buyer asal Timur Tengah saat ikut Brilianpreneur Jakarta. "Dari situ, saya dapat pesanan tas rajut untuk Dubai. Dari situ saya bisa ekspor," tutur Indah.
Endang Sulistyawati menegaskan, Rumah BUMN tak hanya mengajak UMKM ikut pameran, tapi juga memfasilitasi pertemuan langsung dengan buyer global. “Kami kurasi UMKM yang siap ekspor, lalu pertemukan mereka dengan buyer dari luar negeri. Ini cara konkret menaikkan kelas UMKM lokal ke pasar global,” katanya.
6. Tambahan Penghasilan dari Layanan Keuangan Digital
Selain fokus menjual produk, UMKM anggota Rumah BUMN juga didorong untuk meraih penghasilan tambahan lewat layanan keuangan digital. Agung Sulistianto, misalnya, kini menjadi agen BRILink sejak 2023.
“Pelanggan yang datang ke toko herbal saya tak cuma beli jamu, tapi juga bisa bayar listrik, beli pulsa, dan transfer uang,” ungkap Agung.
Dengan tambahan layanan ini, arus kunjungan ke tokonya meningkat. “Orang yang awalnya cuma mau bayar tagihan, jadi sekalian beli produk saya. Ini efek positif yang tak saya duga,” tambahnya.
Endang menyebut layanan keuangan digital ini jadi salah satu cara Rumah BUMN menguatkan posisi UMKM di tengah persaingan. "Dengan jadi agen BRILink atau menggunakan QRIS, UMKM tak hanya menambah omzet, tapi juga membangun kepercayaan pelanggan karena usahanya makin profesional," ujarnya. Selain itu, transaksi digital yang tercatat rapi memudahkan UMKM mengakses modal usaha dari perbankan.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait