Porter Kereta Api Sampai Dipijat GM, Sosok Senyap yang Dongkrak Hunian Hotel

Taufik Budi
Porter Kereta Api Sampai Dipijat GM, Sosok Senyap yang Dongkrak Hunian Hotel (Taufik Budi)

Porter Kereta Api Sampai Dipijat GM, Sosok Senyap yang Dongkrak Hunian Hotel

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID — Pemandangan berbeda terjadi di Stasiun Semarang Tawang, Selasa (13/5/2025) pagi. Para porter—biasanya sibuk membantu penumpang mengangkat koper dan tas—kali ini menerima giliran mendapat perhatian. Delapan jaringan hotel dari Swiss-Belhotel International wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang hadir bukan untuk promosi, melainkan memberikan apresiasi kepada profesi yang sering luput dari sorotan: porter kereta api.

Sebanyak 60 porter yang tergabung dalam Paguyuban Porter Stasiun Tawang menerima bingkisan sembako berisi beras, minyak goreng, mi instan, dan teh. Namun yang paling menyentuh, bukan sekadar isi bingkisan itu, melainkan aksi para General Manager hotel yang secara langsung memberikan pijatan relaksasi kepada para porter.

“Ini bentuk penghormatan kami terhadap kerja keras mereka,” ujar Erny Kusmastuti, General Manager Hotel Ciputra Semarang. Ia bersama para GM lain dari delapan hotel terlibat langsung memberikan pelayanan kepada porter—mereka yang biasanya hanya berada di balik layar perjalanan wisatawan.

Hotel-hotel yang tergabung dalam kegiatan ini antara lain: Hotel Ciputra Semarang, Swiss-Belhotel Solo, Swiss-Belinn Saripetojo, Zest Parang Raja Solo, Swiss-Belboutique Yogyakarta, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta, Swiss-Belexpress Yogyakarta, dan Zest Yogyakarta.

Dari pengamatan internal Swiss-Belhotel, ternyata ada korelasi antara peningkatan penumpang kereta api dan okupansi hotel. Banyak tamu yang berasal dari luar kota datang menggunakan kereta, dan sesampainya di stasiun, porter kerap menjadi penghubung antara tamu dan referensi hotel.

Menurut Iwan Kurniawan, General Manager Swiss-Belinn Saripetojo, porter adalah bagian penting dari ekosistem pariwisata. “Mereka adalah kontak pertama wisatawan ketika sampai di kota tujuan. Layanan ramah mereka bisa memengaruhi mood tamu untuk memilih hotel tempat menginap,” jelasnya.

“Banyak porter secara informal memberikan informasi hotel kepada penumpang yang baru pertama kali ke kota ini. Di situlah nilai sosial mereka bekerja,” kata Elwas Suwarno, General Manager Swiss-Belhotel Solo yang diamini Selvian Meriana Theresia, General Manager Zest Hotel Yogyakarta.

Alessandro Migliore, General Manager Swiss-Belboutique Yogyakarta menyebut kegiatan ini bukan hanya simbolis. “Ini pesan bahwa kami menghargai semua elemen dalam industri pariwisata. Tanpa porter, mungkin beberapa tamu tidak akan tahu ke mana harus melangkah,” ujarnya.

Sementara Sekar Ayu Ratri Ningrum dari Swiss-Belexpress Yogyakarta menambahkan, kegiatan yang diberi tajuk "Berbagi Kebahagiaan kepada Porter" ini menjadi momentum penting untuk menyampaikan bahwa profesi porter memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan tamu hotel. 

"Terutama di kota-kota dengan lalu lintas wisatawan tinggi seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta," katanya disambung Denny Jatnika, GM Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta dan I Made Sudana, GM Zest Hotel Parang Raja Solo.

Tak hanya itu, program ini juga menjadi bentuk kepedulian atas beban fisik dan mental para porter yang tiap hari berjibaku di tengah padatnya arus penumpang kereta api. Keringat mereka bukan sekadar kerja fisik, tapi kontribusi terhadap ekonomi lokal.

“Biasanya kami hanya bantu angkut barang. Hari ini kami merasa dihargai sebagai manusia,” ujar salah satu porter.

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network