Razia Nihil Preman, Polres Semarang Sebarkan Layanan Darurat 110

Taufik Budi
Razia Nihil Preman, Polres Semarang Sebarkan Layanan Darurat 110 (Ist)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.IDRazia premanisme yang digelar Polres Semarang sejak Sabtu malam (9/5/2025) hingga Minggu (11/5/2025) tidak menemukan satu pun pelaku premanisme di jalanan. Meskipun demikian, petugas tetap menjalankan patroli dan sosialisasi di sejumlah lokasi yang dinilai rawan tindak kriminal.

Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy menjelaskan bahwa patroli tersebut menyasar sejumlah titik strategis seperti Perumahan Amaya, Alun-alun Bung Karno, PT. Ungaran Sari Garmen, Pasar Karangjati, hingga objek wisata Dusun Semilir. "Kita tidak menemukan preman atau orang-orang yang berpotensi mengganggu keamanan," kata AKBP Ratna.

Namun dalam kegiatan itu, petugas mendapati dua remaja yang kedapatan membawa minuman keras. "Mereka telah mendapat pembinaan. Kami juga memanggil orangtua mereka untuk turut memberikan pengawasan," lanjutnya.

Meski tanpa hasil penangkapan preman, Polres Semarang tetap melanjutkan pendekatan dialogis untuk mengedukasi masyarakat. Upaya ini dilakukan dengan patroli aktif dan pembagian stiker berisi informasi penting.

"Kami sebarkan nomor layanan darurat 110 dan hotline Polres Semarang, supaya warga tahu harus menghubungi siapa saat ada gangguan keamanan," jelas Kapolres.

Respons masyarakat terhadap situasi keamanan di wilayah Ungaran tergolong positif. Maskorianto, seorang pedagang makanan cepat saji yang berjualan di Alun-alun Bung Karno selama tujuh tahun terakhir, mengatakan bahwa ia tidak pernah diganggu oleh preman.

"Kalau preman tidak ada, pungutan liar juga tidak ada. Paguyuban antar pedagang di sini sangat kompak. Iuran hanya untuk kebersihan, itu pun cuma Rp 25.000 per bulan," tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh petugas keamanan PT. Ungaran Sari Garmen di Pringapus. Menurutnya, kawasan perusahaan aman dari gangguan preman, ormas, maupun LSM. "Prosedur kami ketat. Setiap tamu yang ingin bertemu manajemen wajib menunjukkan identitas dan menjelaskan keperluannya. Kalau gelagatnya mencurigakan, kami langsung koordinasi dengan Polsek Bergas," ujar petugas keamanan tersebut.

Kegiatan sosialisasi yang digagas Polres Semarang ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap aman dan kondusif. Meski tidak ada penangkapan preman, upaya pencegahan tetap menjadi fokus utama untuk menekan potensi gangguan keamanan.

AKBP Ratna menegaskan bahwa langkah preventif ini akan terus dilakukan secara berkala, dengan mengutamakan komunikasi aktif antara petugas dan warga. “Sinergi antara kepolisian dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan rasa aman yang berkelanjutan,” pungkasnya.

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network