Komitmen Menjaga Warisan Sejarah
Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng bukan sekadar titik transit, melainkan juga simbol sejarah dan budaya Kota Semarang. Oleh sebab itu, revitalisasi ini dilakukan dengan tetap mempertahankan nilai historis bangunan.
Menurut Franoto, proyek ini adalah tahap awal dari rencana jangka panjang untuk mengembalikan stasiun ke tampilan fasad aslinya.
“Dalam tahap lanjutan, KAI Daop 4 Semarang akan melibatkan ahli cagar budaya untuk memastikan proses renovasi tidak menghilangkan nilai historis dari bangunan yang telah menjadi ikon Kota Semarang ini,” jelasnya.
Sinergi Pelayanan Modern dan Pelestarian Heritage
Melalui proyek ini, KAI ingin menunjukkan bahwa pelayanan modern tidak harus mengorbankan nilai-nilai budaya. Stasiun Tawang akan menjadi contoh sinergi antara peningkatan kualitas pelayanan publik dan pelestarian warisan sejarah.
“Melalui revitalisasi ini, kami berharap dapat menghadirkan wajah baru pelayanan yang lebih humanis dan berorientasi pada kenyamanan pelanggan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya dan sejarah stasiun,” ujar Franoto.
KAI Daop 4 Semarang juga terus berupaya menciptakan layanan transportasi yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.
Mengingat adanya aktivitas pembangunan, KAI Daop 4 Semarang mengimbau seluruh pelanggan agar dapat memahami adanya potensi gangguan selama proses berlangsung.
“Kami memohon pengertian dari seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan sementara yang mungkin terjadi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan serta kepercayaan para pelanggan setia kepada KAI,” tutup Franoto.
Dengan revitalisasi ini, Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng diharapkan akan tampil dengan wajah baru yang tetap setia pada akar sejarahnya, namun juga adaptif terhadap kebutuhan pelayanan transportasi masa kini.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait