SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi kelompok dengan angka pengangguran tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, berdasarkan data terbaru per Februari 2025.
Menurut Endang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah saat ini berada di angka 4,36 persen. Dari angka tersebut, lulusan SMK menyumbang proporsi terbesar.
"Lulusan SMK paling besar. Kalau kita lihat, (pengangguran dari) lulusan SMK itu 6,83 persen," kata Endang, Jumat (13/6/2025).
Peringkat kedua ditempati oleh lulusan universitas, yaitu sebesar 5,44 persen, diikuti oleh lulusan SMP (4,63 persen), SMA (4,06 persen), dan SD (3,16 persen). Adapun tingkat pengangguran lulusan Diploma 1, 2, dan 3 tercatat sebesar 2,55 persen.
Endang menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menunjukkan berbagai upaya untuk menurunkan angka pengangguran, namun proses ini membutuhkan waktu dan sinergi berbagai pihak.
"Jadi tidak bisa membalikkan tangan begitu saja. Masih butuh proses," ujarnya.
Menurut Endang, agar lulusan SMK bisa lebih banyak terserap di dunia kerja, perlu ada penyesuaian antara kurikulum sekolah dan kebutuhan industri. Ia mencontohkan pentingnya koordinasi antarinstansi untuk menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan lapangan kerja.
"Di situ seharusnya koordinasi dengan dinas pendidikan bahwa 'Nanti kamu kalau mendirikan pabrik, maka kamu bisa ambil dari SMK ini'. Nah harusnya begitu nanti," terang Endang.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait