SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Kota Semarang terus memperkuat posisinya sebagai pusat transportasi kereta api di Indonesia, melalui dua stasiun utama yang memiliki nilai strategis dan historis: Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Semarang Poncol. Kedua stasiun ini menjadi penopang utama mobilitas masyarakat Jawa Tengah dan menjadi saksi penting perjalanan sejarah perkeretaapian nasional.
Sejarah panjang dimulai sejak 10 Agustus 1867, ketika rute kereta api pertama di tanah air, Semarang–Tanggung, diresmikan. Dari titik ini, Semarang tumbuh menjadi pusat perhubungan kereta api yang menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Purwokerto, Madiun, hingga Banyuwangi.
“Stasiun Semarang Tawang dan Semarang Poncol merupakan simpul vital dalam jaringan perkeretaapian Jawa Tengah yang tak hanya melayani kebutuhan transportasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Semarang serta sekitarnya,” ujar Franoto Wibowo, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, dalam keterangan resminya.
Tak hanya melayani perjalanan jarak jauh, kedua stasiun ini juga melayani kereta lokal ke berbagai daerah sekitar seperti Tegal, Pekalongan, Kendal, Grobogan, dan Solo. Inilah yang menjadikan keduanya sebagai pusat pergerakan penumpang di wilayah KAI Daop 4 Semarang.
Demi meningkatkan kenyamanan, PT KAI telah melengkapi kedua stasiun dengan fasilitas modern seperti boarding gate otomatis, ruang tunggu nyaman, layanan tiket digital, serta akses untuk disabilitas. Hal ini menjadi bagian dari transformasi digital dan pelayanan prima yang tengah digalakkan oleh KAI.
Selain itu, kedua stasiun juga terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lanjutan, mulai dari BRT Trans Semarang, Trans Jateng, angkot, travel antarkota, hingga ojek daring, sehingga penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan lebih mudah dan efisien.
“Integrasi layanan antarmoda ini diharapkan mampu mendorong peningkatan jumlah pengguna jasa kereta api, sekaligus mendukung mobilitas masyarakat secara lebih nyaman dan berkelanjutan,” tambah Franoto.
Data KAI Daop 4 menunjukkan bahwa selama Januari–Mei 2025, Stasiun Semarang Tawang melayani rata-rata 4.137 penumpang KA jarak jauh per hari, dan Stasiun Poncol 4.390 penumpang per hari. Untuk layanan KA lokal, Stasiun Tawang mencatat 782 penumpang harian, sedangkan Stasiun Poncol melayani 423 penumpang per hari. Angka ini mencerminkan hampir 50 persen total pergerakan penumpang di seluruh wilayah Daop 4.
Tak hanya sebagai simpul transportasi, keduanya juga memiliki daya tarik wisata sejarah. Stasiun Tawang, yang dibangun pada 1914, menampilkan arsitektur art deco bergaya Eropa yang elegan, sementara Stasiun Poncol, juga dibangun tahun yang sama, mengusung gaya modern tropis hasil rancangan arsitek Belanda.
Letaknya yang dekat dengan kawasan Kota Lama Semarang, semakin memperkuat posisi kedua stasiun ini sebagai magnet wisata sejarah dan budaya di Jawa Tengah.
“Dengan sinergi antara sejarah, modernisasi, dan konektivitas yang terintegrasi, Stasiun Semarang Tawang dan Semarang Poncol siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat serta berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata Kota Semarang dan Jawa Tengah,” tutup Franoto.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait