Menurut Franoto, tarif murah bukan sekadar strategi komersial, tetapi upaya nyata untuk membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat desa menuju pusat-pusat layanan dan ekonomi kota.
“KA Lokal menjadi penghubung utama antara pusat kota dan daerah, mendekatkan warga desa ke pusat layanan dan membuka akses yang lebih luas terhadap peluang ekonomi dan sosial,” tambahnya.
Dukungan penuh dari pemerintah daerah dan peran aktif masyarakat disebut Franoto sebagai kunci keberlanjutan dan peningkatan layanan KA Lokal di masa depan. Dengan total ratusan ribu penumpang dalam enam bulan, tiga KA Lokal andalan Daop 4 Semarang bukan sekadar moda transportasi, melainkan penggerak nyata roda ekonomi daerah di Jawa Tengah.
“KAI Daop 4 Semarang akan terus menjaga kualitas layanan KA Lokal, termasuk peningkatan ketepatan waktu, kebersihan, integrasi antarmoda, serta peluang pengembangan rute dan frekuensi. Sinergi dengan pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat menjadi fondasi penting untuk memperkuat peran KA Lokal ke depan,” tutup Franoto.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait