UMKM Jangan Tumbang! Punya Peran Penting Sukseskan Program MBG Prabowo

Taufik Budi
UMKM Jangan Tumbang! Punya Peran Penting Sukseskan Program MBG Prabowo. Foto: Ist

SOLO, iNewsJoglosemar.id – Praktisi UMKM muda Gunawan Widarto mengingatkan bahwa pelaku UMKM jangan sampai tumbang di tengah jalan. Ia menyampaikan bahwa kontribusi UMKM sangat besar terhadap perekonomian negara, namun banyak yang gagal bertahan dalam jangka panjang.

“UMKM sendiri menyumbang 40 persen atau Rp9,5 triliun untuk pendapatan negara. Tapi muncullah pertanyaan, kenapa mayoritas UMKM itu gagal?” kata Gunawan dalam sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN),yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Solo, 18–19 Juli 2025.

Mengutip data survei, Gunawan memaparkan bahwa 25% UMKM di Indonesia gagal dalam dua tahun pertama, 45% bisa bertahan lima tahun, dan hanya 30% yang bisa bertahan hingga sepuluh tahun. Namun, bahkan dalam jangka panjang tersebut, UMKM belum tentu aman dari risiko gagal usaha.

Kegiatan sosialisasi yang digelar Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional (BGN) ini dihadiri pelaku UMKM Solo. Dalam pemaparannya, perwakilan BGN Rima Nurisa Brahmani menyampaikan bahwa program MBG adalah bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan gizi.

“Kami fokus pada peningkatan kualitas hidup melalui intervensi yang terstruktur dan berbasis data. Saat ini BGN sudah memiliki ribuan mitra dan akan terus bertambah di seluruh Indonesia,” jelas Rima.

Ia juga menekankan bahwa sinergi antara pelaku usaha daerah, UMKM, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program MBG. “Maka dari itu, kita harus sama-sama bersinergi untuk memajukan bisnis kita, baik UMKM maupun usaha lainnya,” tegasnya.

Rima menambahkan, “Mari sama-sama kita bersinergi untuk mewujudkan Program Presiden RI Prabowo Subianto.”

Dapur Kecil UMKM, Dampak Besar untuk Gizi Bangsa

Sementara itu, Bintari Rukhmasari dari BGN menyoroti peran strategis UMKM pangan dari dapur kecil yang berdampak besar bagi masyarakat. Menurutnya, pola konsumsi keluarga menentukan gizi dan kesehatan generasi masa depan.

“Semua yang akan kita alami atau temui dalam kehidupan sehari-hari berawal atau bermuara dari keluarga kita di rumah. Kalau kita berbicara mengenai keluarga, kita juga harus berbicara terkait apa yang kita makan di rumah kita masing-masing,” kata Bintari.

Ia menyampaikan bahwa gizi mempengaruhi tiga aspek fundamental: kesehatan fisik jangka panjang, perkembangan kecerdasan dan potensi belajar, serta produktivitas ekonomi.

“Seperti yang kita tahu, Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Makan Bergizi Gratis untuk memperbaiki perkembangan semua orang,” tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program strategis Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkannya, diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku UMKM.

BGN memastikan bahwa MBG bukan sekadar proyek makan gratis, melainkan investasi jangka panjang yang mendukung perbaikan gizi nasional secara berkelanjutan.

“Dengan sinergi kuat antara pemerintah dan pelaku usaha, MBG akan memberikan manfaat maksimal bagi generasi penerus bangsa,” pungkas Rima.

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network