SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Hujan deras jadi tantangan serius bagi pengendara motor. Banyak yang terpaksa tetap melaju karena jadwal padat atau merasa sudah dekat tujuan. Padahal, hujan bukan hanya soal basah, tapi juga bisa memicu kondisi berbahaya bagi tubuh hingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Bayangkan tubuh manusia seperti mesin canggih yang butuh suhu optimal. Ketika diterpa hujan dingin dan angin kencang, suhu tubuh bisa turun drastis. Kondisi ini dikenal sebagai hipotermia. Tubuh merespons dengan menggigil atau kontraksi otot tak terkendali.
Otot-otot leher, bahu, tangan, hingga kaki menegang untuk menahan posisi di motor. Akibatnya, tangan bisa kaku saat memegang stang. Bila dibiarkan, kelelahan fisik akan cepat datang dan performa berkendara menurun drastis.
Hujan deras juga memengaruhi sistem sensorik tubuh. Visor helm yang basah mengurangi jarak pandang, sementara pantulan lampu dari jalan atau kendaraan lain membuat mata bekerja lebih keras. Kondisi ini menyebabkan kelelahan visual dan memperlambat waktu reaksi. Lubang jalan, marka yang buram, atau genangan air berbahaya bisa luput dari perhatian.
Bukan hanya itu, suara hujan yang menghantam helm dan jaket jadi kebisingan tambahan. Hal ini membuat pengendara sulit mendengar suara klakson, sirene ambulans, atau bahkan suara mesin motor sendiri yang bermasalah.
Kombinasi faktor fisik dan sensorik ini membuat otak dalam kondisi overload. Informasi visual dan suara yang tidak jelas harus diproses cepat, sementara otot menahan tegang. Tubuh pun memproduksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Jika berlangsung lama, justru menyebabkan kelelahan mental dan turunnya konsentrasi.
Mengendarai motor saat hujan deras bisa dianalogikan seperti menulis email penting di tengah konser musik, dengan tangan lelah, layar buram, dan headphone basah. Hasilnya, penuh kesalahan yang bisa berakibat fatal.
“Keselamatan bukan tentang kecepatan atau ketahanan, melainkan tentang kecerdasan dan antisipasi. Prioritaskan kesehatan dan keselamatan diri kita. Motor bisa diganti, tetapi tubuh kita tidak,” pesan Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
