TANGSEL – Wali Kota Benyamin Davnie kesal atas ketidaksiapan penyelenggara pelantikan di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu 25 Mei 2022 malam. Dia pun meempar pena ke arah pegawai protokol.
"Protokol mana, protokol mana? Kamu ngecek pulpen aja," seru Benyamin seraya menoleh ke arah jajarannya di sebelah kanan.
BACA JUGA:
Kakak Beradik Sadis, Bacok Pemuda Jepara hingga Tewas
Kekesalan Pak Ben, sapaan akrabnya, dipicu pena yang tersedia di atas meja tak berfungsi maksimal. Momen itu berlangsung saat penandatanganan berita acara usai pengambilan sumpah jabatan.
Semula para pejabat mengikrarkan bersama-sama sumpah jabatan. Selanjutnya, Pak Ben didampingi Asisten Daerah (Asda) Taryono dan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Fuad menandatangani berita acara.
BACA JUGA:
Pasangan Kekasih Sadis Tagih Utang Malah Jerat Wanita Paruh Baya hingga Tewas
Sempat terlihat Pak Ben mengamati dari dekat berkas yang sudah ditanda tangani. Pada giliran Kepala BKPP ikut menandatangani berkas, terlihat dia mengganti penanya dengan pena yang dipegang Pak Ben.
Pak Ben lantas melempar pena ke arah pegawainya yang berdiri di sebelah kanan. Kejadian itu disaksikan pula Wakil Wali Kota Pilar Saga Ikhsan dan Sekretariat Daerah (Sekda) Bambang Noertjahyo.
BACA JUGA:
Doa Rekan Ridwan Kamil: Semoga Diberi Kekuatan dan Kesabaran untuk Keluarga
Dalam amanatnya, Pak Ben meminta seluruh jajaran yang dilantik benar-benar menjadi pelayan masyarakat. Menurut dia, profesi sebagai seorang birokrat terikat janji dengan pelayanan yang baik.
"Kita semua yang memilih profesi sebagai birokrat, terikat pada tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat," ucapnya.
Dia juga menekankan tentang makna reformasi birokrasi yang menuntut profesionalitas bagi setiap pegawai negeri sipil. Jika sebelumnya menggunakan pendekatan struktur dan hierarki, maka saat ini lebih terfokus pada fungsi, kompetensi dan spesialisasi.
BACA JUGA:
Cari Kampus S2, Putra Ridwan Kamil Hilang saat Berenang di Swiss
"Birokrasi harus mampu bertransformasi menjadi sebuah institusi yang profesional, yang diisi oleh personel-personel yang kompeten dan capable. Salah satu poin transformasi atau reformasi birokrasi ini adalah penyesuaian karakter birokrasi itu sendiri," tegasnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait