YOGYAKARTA – Artis Raffi Ahmad sempat diusulkan sebagai Capres 2024 oleh politisi PKS. Namun, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, menyebut usulan itu sekadar guyonan politik, karena sampai saat ini PKS belum menentukan calon presiden.
“Itu guyonan saja. Politik kita perlu hal-hal seperti itu agar segar. Penentuan calon di PKS itu ditentukan oleh rapat Majelis Syuro setelah sebelumnya menggelar pemilihan raya. Sampai hari ini Majelis Syuro belum memutuskan arah calon presiden,” ungkap Hidayat menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri halal bihalal DPD PKS DIY di Hotel Inna Garuda, Sabtu (28/5/2022).
BACA JUGA:
Ramalan Dukun Hilangnya Eril Anak Ridwan Kamil Dinilai Bikin Gaduh
Wakil ketua MPR ini menyebut saat ini PKS tengah fokus melakukan konsolidasi internal untuk mempersiapkan pemenangan pemilu 2024 mendatang.
“Kalau kata Pak Jokowi ojo kesusu itu, menurut kami ada benarnya. Toh sampai hari ini KPU belum menentukan siapa peserta pemilu, pendaftaran baru bulan Juni nanti,” ujarnya.
BACA JUGA:
Pak Dokter Dikabarkan Hilang Ternyata Asyik Indehoy dengan Selingkuhan di Hotel
Sebelumnya Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah mengusulkan adanya figur baru sebagai Capres 2024. Dia mengusulkan agar partainya mengusung artis Raffi Ahmad sebagai capres 2024.
Dalam kesempatan itu Hidayat juga menyebut jika PKS belum menentukan koalisi. Saat ini PKS tengah mengajukan uji materiil ke MK terkait aturan ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
BACA JUGA:
Pemotor Tewas Ditusuk Tukang Es Buah, Kesal Gerobak Dagangan Ditabrak
Sementara itu Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas'udi, mengatakan PKS ingin naik kelas dari papan tengah ke atas. Di DIY saat ini PKS mendapatkan 7 kursi di DPRD DIY, cukup jauh dengan peringkat pertama yang mendapatkan 17 kursi.
"PKS akan pertahankan dan malah tingkatkan dengan target 15 persen kenaikan nasional dan daerah. Sebenarnya ingin 20 persen supaya bisa usung capres sendiri begitu pula di daerah bisa usung pilkada sendiri," ujarnya.
BACA JUGA:
Wanita Tewas Kelelahan di Hotel Melati, Pasangan Check In Menghilang
Agus menyebut untuk mencapai itu sangat berat, sehingga target cukup 15 persen saja. "Kalau peningkatan tinggi, jumlah kursi banyak, pasti akan lebih migunani tumrap masyarakat," ujarnya.
Untuk mencapai target itu, Agus berharap masukan,saran,kritik dari berbagai pihak. "Kami butuh kader untuk menjadi dewan pakar dan dewan penasehat," ujarnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait