SEMARANG – Tubuhnya tinggi besar dengan suara berat ketika berbicara. Kesan angker semakin kuat dengan sorot tatapan mata tajam kepada lawan bicara. Terlebih setelah mengetahui pria itu pernah tergabung di Korps Brimob selama 18 tahun di Papua, daerah yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya damai.
Namun, anggapan galak dan angker seketika hilang saat pria bernama Sudali asal kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang Jawa Tengah, itu justru humoris dan tak irit bicara. Meski masih dengan pakaian seragam warna cokelat dan sepatu lars, tidak menjadikannya sebagai polisi yang ditakuti.
Beragam cerita mengalir dari mulut perwira polisi berpangkat Iptu tersebut. Bukan tentang perang dan senjata yang belasan tahun disandangnya, melainkan cerita tentang tata cara mengolah tanah lahan pertanian. Pemilihan bibit, penggunaan pupuk, hingga cara membasmi hama disampaikannya dengan bahasa lugas.
Sejumlah anak muda duduk rapi di pematang sawah menyimak penuturannya. Mereka adalah petani milenial yang rata-rata usia pelajar dan mahasiswa. Anak-anak muda yang sengaja digaet untuk ikut terjun ke sawah. Meski awalnya tak mudah mengajak generasi Z mau berkubang dalam lumpur sawah.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto