“Kalau nilai tambah dari padi organik ini adalah hasil jualnya lebih tinggi daripada yang biasa. Kan kita kemas sendiri berasnya, dan harga jualnya lebih mahal dari harga beras biasa,” tutur dia.
Ketua Petani Milenial Wonolopo Nur Anwa Fendrynathan, mengaku mendapat banyak pengalaman mengolah lahan pertanian. Sebagai lulusan SMA Jurusan Bahasa, pengetahuan seputar bertani sangat minim.
“Saya suka bertani cuma selama ini belum mendapat ilmunya. Hanya hobi tanam-tanam saja, tapi ilmunya masih otodidak. Kalau sekarang di sini kan kita dibimbing ada Pak Sudali yang mendampingi, bahkan beliau juga ikut terjun langsung, mencangkul atau membajak menggunakan traktor,” ujarnya.
Selain menanam padi organik, kini juga dikembangkan tanaman hortikultura tanpa pupuk kimia. Di antaranya adalah budidaya singkong jenis rengganis, yang masa panen lebih cepat dengan hasil bagus dibandingkan jenis lainnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto