PALEMBANG, iNewsJoglosemar.id – Pengantin wanita meninggal dunia usai 5 menit ijab kabul di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Pengantin wanita itu meninggal dunia diduga akibat kelelahan hingga hipertensi usai ijab kabul.
Pengantin wanita itu bernama Dewi wafat usai 5 menit menyandang status istri. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako Palembang.
"Iya benar (pengantin wanita meninggal usai ijab kabul)," kata Lurah Sialang, Dan Iqbal saat dikonfirmasi.
Dan Iqbal tak banyak memberi komentar terkait kejadian tersebut. Dia hanya menyebutkan lokasi rumah pengantin wanita yang meninggal dunia.
"Itu di Jalan Iswahyudi, pinggir jalan sebelum masjid," katanya.
Tersebar di Tiktok
Sebelumnya informasi tersebar di akun Tiktok @rahmatwinarno99, menyebut awalnya pernikahan tersebut terasa penuh kebahagiaan. Namun berakhir duka setelah sang mempelai wanita benama Dewi mengembuskan nafas terakhirnya, lima menit dari proses ijab kabul.
"Pernikahan yg tadinya penuh kebahagiaan hanya 5 menit berganti kedukaan. Setelah 5 menit ijab qobul mempelai wanita menghembuskan napas terakhir menghadap tuhannya." tulis keterangan dalam video akun Tiktok @rahmatwinarno99, Minggu, (2/7/2023).
Di hari bahagianya itu, sang pengantin wanita diduga kelelahan dan mengalami hipertensi saat acara berlangsung.
"Kabar duka dari Palembang, diduga kelelahan dan hipertensi, mempelai wanita meninggal usai ijab kabul, Sudah dibawa ke RS tapi tidak tertolong. Innalillahi Wa innaillaihi Roji'un Husnul Khotimah Aamiin," tulis akun Instagram @Viralyes, Senin, (3/7/2023).
Kini, keinginan untuk hidup bersama sebagai pasangan suami istri hanya berlangsung sangat singkat. Dia pun harus berpisah dengan lelaki yang baru saja menikah dengannya. Tampak dalam video unggahan tersebut, masih terlihat tenda berwarna hijau putih dengan banner bertulis 'The Wedding pasangan pengantin pria dan wanita.
Tangis keluarga pun pecah diringi saat mobil ambulans membawa jenazah tiba di rumah duka. Sejumlah tamu yang masih berada di bawa tenda itu menyaksikan peristiwa duka tersebut.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto