SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Di era digital saat ini, pendidikan harus terus berinovasi untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif bagi siswa. Muhsan, guru Guru SMPN 26 Semarang menjadi contoh inspiratif karena menyulap pembelajaran PPKN jadi petualangan komik.
Muhsan adalah guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di SMPN 26 Semarang. Dia berhasil menciptakan inovasi pembelajaran menggunakan media komik. Pendekatan ini tidak hanya membuat siswa tidak merasa bosan saat belajar, tetapi juga membantu mereka lebih mudah memahami materi pelajaran.
Ide brilian Muhsan ini muncul karena pemahaman mendalamnya tentang perkembangan generasi muda saat ini. Dia menyadari bahwa anak-anak muda sangat terbiasa dengan media visual dan digital. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mengintegrasikan komik dalam pembelajaran PPKN.
Melalui gambar-gambar yang menggambarkan konsep-konsep yang kompleks, Muhsan berhasil membuat pelajaran PPKN menjadi lebih menarik. Siswa-siswanya dapat dengan mudah menerima dan memahami pelajaran yang diajarkan. Lebih dari itu, Muhsan juga memberikan tugas kepada siswa-siswanya yang mengharuskan mereka aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
Contohnya, dalam materi tentang proses demokrasi dan pemilu, Muhsan memberi tugas kepada siswa untuk membuat komik. Mereka bisa berkreasi dengan membuat tokoh-tokoh dan menggambarkan peran masing-masing dalam pemilu.
“Seperti ini di mulai dari bagian atas ada judul, lalu gambar-gambar ini juga ada teks dialog. Ini yang membuat adalah kelas VII, dan hanya saya kasih tahu poin-poinnya ternyata hasilnya luar biasa bagus. Mereka sudah paham,” ujar Muhsan sembari menunjukkan karya siswa, Jumat (15/9/2023).
Inovasi Muhsan ini semakin relevan dalam era digital ini. Anak-anak memiliki akses internet dan berbagai aplikasi yang memungkinkan mereka untuk membuat komik berisi materi pelajaran. Tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga mengembangkan keterampilan kreatif siswa.
“Dulu saya mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan media komik dalam pembelajaran setelah mengikuti pelatihan khusus sekira setahun yang lalu. Dengan bekal ini, saya mulai mengembangkan di sekolah. Ternyata, inovasi ini mendapatkan sambutan positif dari anak-anak dan pihak sekolah,” terang pria yang tinggal di Gunungpati Semarang itu.
Pihak sekolah bahkan meminta Muhsan untuk menerapkan pendekatan media komik dalam pembelajaran proses berdemokrasi di sekolah. Hasilnya sangat memuaskan, anak-anak dengan antusias membuat poster-poster yang menggambarkan konsep demokrasi.
“Poster-poster yang dipasang di area lapangan basket ini semua adalah karya siswa. Saya sampai merinding melihat itu, karena anak-anak ini luar biasa karyanya. Ada yang pakai Canva atau aplikasi lain,” tuturnya di sela acara Gelar Karya Siswa dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-39 SMPN 26 Semarang.
Dengan inovasi yang dilakukan oleh Muhsan, pembelajaran tidak lagi membosankan, dan siswa-siswa semakin antusias belajar PPKN. Dia berharap inovasi itu terus berkembang dan bisa menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto