Profil Bos Cimory yang Terima Gelar Doktor Honoris Causa Undip, Mulai Usaha dari Garasi

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Bos Cimory Bambang Sutantio menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Peternakan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Dia memiliki perjalanan panjang membangun bisnis yang dimulai dari garasi.

Dipl.-Ing. Bambang Sutantio merupakan pendiri sekaligus Presiden Komisaris Cimory Group. Perusahaan itu adalah produsen pengolahan pangan berbasis protein antara lain produk susu dan yogurt dengan merek Cimory, daging olahan premium dengan merek Kanzler, dan telor cair.

Baca Juga

Rahasia Sukses Bos Cimory, Gak Gampang Sambat!

Profil Bambang Sutantio merupakan Sosok pengusaha sukses yang lahir di Semarang, 26 Desember 1958. Dia mulai membangun Cimory pada 2004. Namun, sebelumnya Bambang merintis membuka usaha di garasi keluarga pada 1993.

Bambang juga memiliki riwayat pendidikan mentereng yakni di bidang Teknologi Pangan dari Technical University of Berlin pada 1984. Dia pernah mendapatkan penghargaan EY Entrepreneur of The Year untuk kategori Food Manufacturing Entrepreneur pada 2019.

“Kami mengelola susu segar peternakan rakyat lebih dari 12 ribu peternak. Itu kondisinya memang tidak optimal, tapi kita tidak tinggal mlayu (lari) apa adanya,” lugas Bambang usai penganugerahan gelar di Undip Semarang, Sabtu (23/9/2023).

Baca Juga

Perjalanan Bos Cimory Terima Gelar Doktor Honoris Causa, Rektor Undip:  Sama Bu Susi Pudjiastuti

Pemberian gelar Doktor Honoris Causa (H.C) kepada Bambang Sutantio berdasarkan SK nomor: 316/UN7.A/HK/IX/2023 tanggal 19 September 2023 yang diusulkan oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro dengan mempertimbangkan kontribusi yang diberikan, sehingga memenuhi persayaratan layak memperoleh gelar Honoris Causa (H.C).

“Ini proses (pemberian gelar) berjalan kurang lebih 1 tahun. Memang Undip menurut saya sangat selektif, jadi harus ada persetujuan dari Senat Fakultas, Senat Akademik, fit and proper test ini cukup berat. Tapi puji syukur dengan bibinngan Pak Dekan akhirnya kita melewati ini semua dengan baik,” tandasnya.

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto