JAKARTA, iNewsJoglosemar.id – Kolonel (Purn) Alexander Evert Kawilarang, sosok yang memiliki sejarah kontroversial dengan Soeharto. Dia pernah menempeleng Soeharto, karena berhubungan dengan laporan mengenai kedatangan Belanda ke Indonesia.
Kisah ini diungkapkan dalam buku berjudul "Suharto and His Generals: Indonesian Military Politics 1975-1983" yang ditulis oleh David Jenkins. Pada saat itu, Alex Kawilarang menjabat sebagai Panglima Wirabuana, sementara Soeharto masih berpangkat Letnan Kolonel.
Peristiwa ini berawal ketika Alex Kawilarang melaporkan kepada Presiden Soekarno pada tahun 1950-an bahwa keadaan di Makassar sudah aman. Tidak ada ancaman militer dari Belanda yang melakukan agresi di Indonesia.
Namun, Soekarno menunjukkan radiogram yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda telah menduduki Makassar. Bahkan, pasukan Soeharto yang dikenal sebagai Brigade Mataram, yang bertugas mempertahankan Kota Makassar, dilaporkan telah mundur ke Lapangan Udara Mandai.
Dalam momen tersebut, Alex Kawilarang dengan gemas bertanya, "Sirkus apa-apaan ini?" Sementara itu, reaksi Soeharto tampaknya hanya sebatas menahan sakit sambil bersungut-sungut.
Meskipun terkenal dengan insiden tersebut, Alex Kawilarang kemudian mengaku bahwa ia sebenarnya tidak pernah menempeleng Soeharto. Meskipun begitu, ia dikabarkan tidak menyukai pasukan Soeharto karena diduga membawa harta hasil rampasan perang.
Evert Kawilarang adalah sosok yang berperan dalam pembentukan pasukan khusus TNI dengan nama Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwangi di Batujajar, Jawa Barat pada April 1951. Kesatuan ini menjadi cikal bakal terbentuknya Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang terkenal di kemudian hari.
Kisah kontroversial antara Alex Kawilarang dan Soeharto menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah militer Indonesia, yang mencerminkan dinamika politik dan ketegangan pada masa itu.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto