SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Pemerintah Kota Semarang membagikan 177 sepeda motor gratis untuk seluruh lurah di wilayahnya. Program motor gratis senilai Rp8 miliar tersebut dibebankan pada APBD Perubahan Kota Semarang Tahun Anggaran 2023.
Pembagian motor itu mendapat respons netizen seperti diunggah akun Instagram @memomedsos_official. Pemilik akun itu menuliskan informasi bahwa Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memberikan motor Honda Vario 160 sebagai inventaris kendaraan kepada 177 lurah di wilayahnya.
Motor Vario bewarna merah itu menggantikan kendaraan Honda Revo keluaran tahun 2014 yang digunakan oleh lurah. Penyerahan motor itu dilakukan saat upacara peringatan Hari Korpri ke-52 di Lapangan Simpang Lima Semarang, Rabu (29/11/2023).
Unggahan itu menuai beragam tanggapan netizen di kolom komentar.
“Harga vario 160 Th 2023 Rp. 29,51 juta (varian tertinggi)
Rp. 29,51 juta X 177 motor = 5,2 Milyar
8 M - 5,2 M = 2,8M (keuntungan nya),” tulis akun @ir.cham2000.
“ga guna sumpah, mending buat rakyat yg kurng mampu lebih bermanfaat,” tambah @_deryjunaedi.
“Kasihan wrga yg membutuhkan pak, mending anggarkan buat bantuan sembako,” imbuh @habry_ansyah.
“Unfaedah .. tidak tepat sasaran .. yg kaya makin kaya .. yang susah makin susah ...memang tidak ada kebutuhan mendesak lainnya apa di Tanggerang (Semarang-red) yg membutuhkan perbaikan atau penanganan cepat tuk fasilitas umum yg di pakai seluruh masyarakat Tanggerang .. sprti jalan umum, sekolah, fasilitas kesehatan, kesejahteraan tuk warga kurang mampu, dll yg lebih penting gt,” tandas @asykalhul.
"@asykalhul typo dikif ga ngaruh," sahut @oyarachman's menanggapi salah ketik Tangerang mestinya Semarang.
Pemberian kendaraan bermotor kepada para lurah di Kota Semarang yang dianggarkan melalui APBD Perubahan tersebut juga disayangkan Sekretaris Kanal Jawa Tengah (KJT), Anto Basuki. Menurutnya, alasan untuk meningkatkan kinerja para lurah kurang tepat.
“Maaf ya, Semarang itu kan kota besar, ibukotanya Jawa Tengah, sehingga sangat kecil wilayahnya yang sulit mereka (para lurah) akses. Dan jika benar banyak motor mereka yang bu Wali katakan sudah bobrok, berapa? Kok semuanya dibelikan,” tandas Anto.
Menurutnya, APBD Perubahan mestinya untuk membiayai program-program urgen dan langsung menyentuh kepentingan rakyat. Alangkah bijak apabila anggaran Rp8 miliar tersebut diprioritaskan untuk penangan banjir.
“Ini sangat penting dan didamba masyarakat Semarang, khususnya yang daerahnya langganan banjir. Kan warga membutuhkan bukti nyata kepedulian Pemkot dalam masalah banjir, mengingat berapa kali ganti wali kota malah banjirnya ikut berulang-ulang dan gak pernah beres,” ujarnya.
Wali Kota Minta Maaf
Banyaknya tanggapan miring masyarakat tentang pemberian 177 motor kepada lurah itu membuat Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memberikan klarifikasi. Dia menyebut anggaran Rp8 miliar itu tak semuanya untuk motor melainkan juga Apar (alat pemadam api ringan).
“Selain untuk motor dan juga untuk pembelian Apar. Karena Apar ini di seluruh kantor-kantor di balai kota, dan memang setiap ruangan sudah dihitung semua. Makanya Rp8 miliar adalah total keseluruhan anggaran yang ada di bagian rumah tangga,” kata Ita, sapaan akrabnya.
“Jadi mohon maaf, mungkin kemarin saya menyampaikan Rp8 miliar itu secara keseluruhan. Tapi saya juga tidak terlalu detail tahu berapa dari harga motor tersebut. Hari ini saya klarifikasi,” pungkas dia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto