get app
inews
Aa Read Next : Pedagang Batik Pasar Johar Melek QRIS: Lebih Simpel Layani Konsumen

Es Teh Manis Mama Anis Jadi Primadona di New Pasar.id

Senin, 18 Desember 2023 | 23:00 WIB
header img
Es Teh Manis Mama Anis Jadi Primadona di New Pasar.id (Ist)

DEMAK, iNewsJoglosemar.id - Bisnis es teh yang dijalankan oleh Anis Kalimia (33) semakin populer berkat platform digital New Pasar.id. Meski baru bergabung selama tiga bulan dengan alamat Pasar Bintoro Demak Jawa Tengah, namun Anis telah merasakan manisnya berjualan es teh melalui aplikasi buatan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut.

Kelebihan yang dirasakan Anis setelah bergabung di New Pasar.id adalah tarif yang lebih terjangkau dibandingkan platform sejenis. Aplikasi yang bisa diunduh di Play Store dan App Store itu pengoperasiannya juga mudah bagi pengguna baru.

“Saya mulai bergabung sekira 3 bulan lalu sejak diluncurkan di sini. Syaratnya cuma pakai KTP. Kalau melihat konsep dari New Pasar.id saya sangat optimistis ini bakal menguntungkan, karena ini lebih mudah daripada e-commerce yang lain,” kata Anis kepada iNews, Senin (18/12/2023).

“Kalau di e-commerce lain itu harus menaikkan harga dulu biar bisa untung. Misalnya kalau harga Rp4.000 maka agar dapat untung kita naikkan harganya menjadi Rp5.000, tapi kalau di New Pasar.id tidak perlu. Di sini tidak ada potongan yang besar,” lanjut ibu dua anak tersebut.

Dalam sehari, Anis mampu menjual rata-rata 60-70 cup teh, sementara pada akhir pekan jumlah penjualan bisa mencapai 100 cup. Selain itu, bila ada kegiatan yang mengundang massa bisa melakukan penjualan sekira 150 cup.

Omzetnya juga meningkat signifikan ketika Car Free Day di Jalan Bhayangkara Demak, karena bisa melakukan penjualan offline dan online secara bersamaan. Untuk melayani lonjakan konsumen, biasanya Anis dibantu suami yakni Nugroho Dunga Saputra (33).

“Sehari-hari saya berjualan sendirian sambil momong anak. Tapi kalau Car Free Day hari Minggu kan suami juga libur bekerja, makanya bisa ikut bantu jualan. Omzet tertinggi Rp700.000 sampai Rp1 juta,” lugas dia.

“Hasilnya lumayan bisa untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga. Dan yang penting bisa sambil menjaga anak-anak,” ucap ibu dua anak masing-masing berusia 8 tahun dan 3 tahun tersebut.

Dengan pengalaman satu tahun berjualan, Anis kini bisa meracik 24 varian rasa es teh Poci sehingga pelanggan memiliki banyak pilihan. Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau yakni mulai Rp2.500 per cup.

“Harga mulai Rp2.500 sampai Rp10.000. Rasa Jasmine paling diminati konsumen mungkin karena harganya yang paling murah yaitu Rp2.500 untuk cup berukuran 14 Oz. Kalau yang Rp3.000 itu pakai cup 16 Oz, dan Rp4.000 cup 22 Oz,” ujarnya detail.

Anis juga menyatakan optimistis penjualan akan meningkat di musim hujan, mengingat banyak orang lebih memilih memesan secara online saat cuaca kurang bersahabat. Pelanggan bisa mudah memesan melalui New Pasar.id di Pasar Bintoro dengan nama toko Es Teh Poci Mbak Anis.

“Sekarang ini kan sudah mulai musim hujan, tapi es teh tetap diminati. Apalagi daerah sini banyak anak kos, biasanya mereka malas keluar rumah, jadi pesan lewat online. Lewat New Pasar.id kan harganya sama dengan offline, semoga makin laris lah,” tandas Anis yang berdomisili di Jalan Sultan Hadiwijaya, Demak.

Keberlanjutan Pasar Tradisional

Saat ini, jumlah pedagang di Pasar Bintoro mencapai 400-450 orang, dan yang menjadi nasabah BRI sekira 200 orang. Sementara, sudah ada 16 pedagang di Pasar Bintoro yang bergabung dengan New Pasar.id, menjual berbagai produk seperti sembako, plastik, makanan, minuman, dan lainnya.

“Sebenarnya saat ini kita masih dalam tahap pengenalan aplikasi New Pasar.id. target kita untuk tahun depan, setidaknya bisa mengajak 100 pedagang pasar untuk bergabung di aplikasi ini. Sasarannya adalah pedagang di dalam pasar maupun sekitar pasar,” kata PIC New Pasar.id Bintoro, Edi Setiawan.

“Sebetulnya banyak yang mau ikut gabung, tapi kita lakukan seleksi dan verifikasi agar pedagang yang bergabung benar-benar sesuai kriteria dan bisa melayani pembeli dengan baik. Jangan sampai ketika pembeli sudah mau transaksi malah cancel akibat pedagang belum siap,” lanjutnya.

Menurutnya para pedagang di Pasar Bintoro mayoritas berusia di atas 30 tahun, sehingga perlu edukasi khusus menggunakan aplikasi New Pasar.id. Meski demikian, mereka memiliki anak atau saudara dari generasi Y dan Z yang sudah terbiasa dengan teknologi.

"Kami melihat bahwa generasi muda ini memiliki potensi besar untuk memajukan usaha pedagang tradisional. Dengan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi, diharapkan pasar tradisional dapat terus bersaing dan bertahan di era digital," tambahnya.

Inovasi New Pasar.id tak hanya membawa kemudahan bagi pedagang Pasar Bintoro Demak dalam berjualan online, tetapi juga diharapkan menjadi jaminan keberlanjutan pasar tradisional di era digital. Selain itu pangsa pasar juga lebih luas karena tak hanya bergantung pada pembeli yang datang.

“Selama ini pola dagang di pasar tradisional itu hanya menunggu pembeli datang. Padahal banyak pula pedagang yang lapaknya ada dalam, dan jauh dari jangkauan pembeli. Nah di sinilah pentingnya New Pasar.id karena barang dagangan yang tak terlihat pembeli bisa ditampilkan melalui pasar online,” jelasnya.

"New Pasar.id tidak hanya untuk memudahkan proses transaksi, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan pasar tradisional dengan memperluas market ke dunia maya. Generasi Y dan Z ini akan menjadi penerus pedagang di pasar tradisional dengan market yang lebih luas," tutur dia.

Kelas UMKM

Manager Bisnis Mikro BRI Demak, Erna Aryanti, menyampaikan bahwa aplikasi New Pasar.id dirancang membantu UMKM di sekitar pasar untuk menjual produk secara online. Aplikasi yang dikembangkan oleh BRI ini telah membawa kemudahan bagi para pedagang Pasar Bintoro Demak.

"Aplikasi ini merupakan pengembangan dari website pasar sebelumnya, yang dinilai ribet dalam penggunaannya. Sebelumnya, web pasar ini menggunakan kurir khusus, tetapi sekarang dengan New Pasar.id, pedagang dapat menggunakan jasa kurir," kata Erna.

Erna menjelaskan bahwa New Pasar.id memberikan kemudahan bagi pedagang dengan biaya layanan administrasi yang terjangkau. Aplikasi ini dirancang untuk melayani konsumen pembeli dalam radius sekitar 10 kilometer dari Pasar Bintoro, dengan biaya ongkos kirim rata-rata Rp10.000.

"Bila e-commerce lain membebankan biaya layanan admin sebesar Rp1.000, tapi di New Pasar.id cuma Rp100. Maka dari itu, pedagang tidak perlu menaikkan harga produk mereka untuk menutupi biaya tersebut," tambahnya.

Untuk pengembangan, akan dilakukan kelas UMKM guna mengedukasi pedagang. Mereka akan diberi pelatihan tentang cara meningkatkan penjualan dengan menggunakan aplikasi ini, agar dagang makin mudah dan belanja makin murah.

“Melalui edukasi ini diharapkan para pedagang dapat memanfaatkan digitalisasi dan teknologi untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar tradisional. Nanti tanggal 20 Desember, akan diadakan kegiatan sosialisasi New Pasar.id di Pasar Bintoro untuk terus memperkenalkan aplikasi ini kepada lebih banyak pedagang dan konsumen di Demak,” pungkasnya.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut