SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Pelaku UMKM prelu memahami pentingnya biaya promosi untuk mengembangkan usaha mereka. Apalagi, pada era digital sekarang ini persaingan semakin ketat sehingga perlu ciri khas atau pembeda dari tiap produk agar dikenal konsumen.
“Era sekarang ini kita (UMKM) dipaksa untuk iklan. Tentu disesuaikan kebutuhan masing-masing,” kata ahli strategi pemasaran sekaligus narasumber pelatihan Sales Management, Jessica Iriyana, di Rumah BUMN Semarang, Selasa (30/4/2024).
Pelatihan Sales Management ini menjadi salah satu upaya untuk membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola penjualan. Pelaku UMKM mesti memahami bahwa penjualan tidak hanya tentang produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga tentang memahami kondisi pasar, perkembangan ekonomi, dan preferensi konsumen di daerah tersebut.
“Pahami kondisi pasar. Lihat perkembangan ekonomi dan lihat demografi. Bisa jadi misalnya konsumen minimarket di daerah sana suka produk tertentu, tetapi tidak sama dengan daerah lain,” katanya.
Menurut Jessica, pasar saat ini cenderung beralih ke platform digital seperti TikTok yang telah berkolaborasi dengan toko online dan layanan pengantaran seperti Tokopedia dan Gojek. Di sisi lain, Facebook lebih berfokus pada konten yang menarik minat konsumen.
Dalam konteks penjualan, TikTok menjadi platform yang efektif karena dapat menjangkau lebih banyak konsumen potensial. Namun, untuk mengiklankan di platform tersebut, perusahaan perlu mengalokasikan biaya promosi yang cukup besar mengingat jumlah UMKM yang terdaftar di Semarang mencapai ribuan.
“Sales management tiap usaha pasti ada. Aktivitas perencanaan dan pengawasan seluruh produk atau jasa, untuk meningkatakan penjualan dan keuntungan,” ujar dia.
Jessica juga menyoroti bahwa masyarakat cenderung memilih untuk memiliki usaha sampingan meskipun bekerja penuh waktu. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang yang mulai berbisnis setelah mengalami pemutusan hubungan kerja (lay off). Oleh karena itu, pemahaman yang baik terhadap kondisi pasar sangat penting.
“Perusahaan membutuhkan biaya untuk promosi karena sekarang jumlah UMKM di Kota Semarang saja sudah mencapai ribuan. Orang lebih suka membangun usaha meski bekerja, tapi dia punya sidejob (UMKM). Misal dia kena pecat, maka lebih amannya bikin usaha dulu,” terangnya.
Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati, menegaskan bahwa pelatihan manajemen pemasaran sangat penting untuk mendukung perkembangan UMKM. Apalagi, UMKM dikenal sebagai tulang punggung perekonomian dan memiliki potensi besar untuk berkembang.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran produk atau jasa mereka," ujar Tia.
"Dengan memahami strategi pemasaran yang tepat, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing mereka," imbuhnya.
Rumah BUMN Semarang terus mendukung UMKM melalui berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. Diharapkan, UMKM tak hanya memberikan kontribusi bagi perekonomian tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Saya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan Sales Management ini. Sebab saya bergerak di bidang jasa merias atau makeup artist (MUA). Jadi manajemen pemasaran sangat diperlukan, karena produk saya bukan berupa barang melainkan jasa,” kata Hemi Dewi, MUA asal Banyumanik Semarang.
Editor : Enih Nurhaeni