SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) terus mengembangkan layanan BRILink di berbagai kawasan, termasuk kawasan pesisir yang kini menjadi fokus perhatian. Pinggiran kota menjadi lokasi potensial karena masih jarang akses bank konvensional.
BRILink merupakan perpanjangan dari Bank BRI untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Layanan ini seperti minibank yang memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama di kawasan pesisir yang jauh dari kantor bank.
"Masyarakat di pesisir sudah paham akan keuntungan yang didapat dari BRILink. Mereka aktif mempromosikan layanan BRILink, seperti contohnya toko yang sudah buka dan siap melayani transaksi," jelas Petugas Penunjang Bisnis Keagenan (PPBK) BRI Cabang Pattimura, Trias Aditya Isnanto, Kamis (25/4/2024).
"Setiap lini di kota maupun di pesisir memiliki banyak agen BRILink, namun karakter masyarakat di pesisir berbeda dengan di kota. Di pesisir, masyarakat lebih aktif dalam mempromosikan layanan BRILink," ujarnya.
Dia menyebut, dari ribuan agen BRILink yang aktif dan produktif kebanyakan berada di kawasan pinggiran kota dan pesisir. Di antaranya adalah Bangetayu Genuk, Gunungpati, Tugu, Krapyak, Penggaron, hingga Sendangmulyo.
Dengan aktifnya promosi dan edukasi mengenai BRILink, masyarakat akan kian terbuka serta memanfaatkan layanan tersebut untuk kebutuhan perbankan. Selain itu, kegiatan promosi juga dilakukan melalui acara-acara komunitas, seperti pertemuan PKK atau rapat bapak-bapak.
"Kadang ada agen yang ikut dalam promosi seperti kumpulan bapak-bapak yang memungkinkan mereka untuk menambah pemasukan, misalnya dengan menyediakan pembayaran listrik dalam satu desa atau RT," tambah Trias.
Agen BRILink di pesisir juga dinilai telah memahami karakter dan budaya masyarakat setempat. Meski cara promosi hanya memanfaatkan cara-cara sederhana, namun cukup efektif dan langsung diketahui masyarakat.
“Seringkali sarana komunikasi melalui WhatsApp teman-teman agen BRILink itu sekaligus untuk melakukan promosi. Mereka pasang status WA untuk mempromosikan transaksi atau pembukaan toko yang baru buka," terangnya.
"Cara tersebut mungkin tidak terjadi di perkotaan, mungkin belum seaktif di pesisir. Hal ini yang menyebabkan masyarakat kota kadang lupa akan layanan BRILink," tambah Trias.
Gencarnya promosi BRILink di kawasan pinggiran kota cukup berdampak pada kunjungan ke kantor cabang atau unit BRI. "Dulu orang lebih memilih ke bank, namun sekarang mereka lebih memilih ke agen BRILink karena lebih praktis. Mereka bisa datang dengan santai tanpa perlu khawatir tentang penampilan," lugasnya.
Di kota Semarang, jaringan agen BRILink sudah menjamur, bahkan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Keberadaannya di setiap kelurahan memberikan kemudahan akses perbankan bagi masyarakat yang jaraknya terlalu jauh dari unit BRI.
"Transaksi di agen BRILink tidak hanya cepat, tapi juga mudah dijangkau. Misalnya, di Kelurahan Bangetayu Kulon, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari unit BRI, terdapat satu agen BRILink. Ini untuk memastikan bahwa setiap area tercakup dengan baik, tanpa terlalu dekat satu sama lain agar kompetisi tetap sehat," jelas Pemimpin Cabang BRI Semarang Pattimura, Erwin Nur Himawan.
Total ada sekira 1.400 agen BRILink dari Cabang BRI Semarang Pattimura, dengan sekira 670 agen yang aktif bertransaksi. Untuk menjadi agen, syaratnya cukup sederhana, meliputi KTP, rekening BRI, aplikasi BRImo, serta surat keterangan atau izin usaha yang diterbitkan pihak berwenang.
"Keuntungan utama menjadi agen BRILink adalah tambahan pemasukan, dengan pembagian fee 50-50 antara agen dan Bank BRI. Selain itu, kerja sama yang erat dengan Bank BRI memungkinkan agen untuk menyediakan berbagai layanan perbankan seperti pinjaman, pembuatan buku tabungan, pendaftaran asuransi, dan lainnya," tambah Erwin.
Editor : Enih Nurhaeni