SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Menjaga jarak aman saat berkendara merupakan salah satu faktor krusial dalam menciptakan keamanan di jalan raya. Hal ini tidak hanya penting bagi keselamatan pengemudi sendiri, tetapi juga bagi penumpang dan pengguna jalan lainnya.
1. Menghindari Kecelakaan Akibat Reaksi Lambat
Ketika kendaraan di depan tiba-tiba melakukan pengereman mendadak, waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi dan melakukan pengereman juga penting. Waktu reaksi adalah durasi yang diperlukan dari pengemudi melihat situasi bahaya hingga otot-otot mulai bereaksi untuk melakukan pengereman. Menjaga jarak aman memberikan pengemudi waktu yang cukup untuk merespons situasi tersebut dan menghindari tabrakan yang tidak diinginkan.
2. Pengaruh Cuaca Buruk terhadap Jarak Pengereman
Di jalan basah atau licin, jarak pengereman menjadi lebih panjang karena kondisi permukaan jalan yang tidak mendukung. Menjaga jarak aman membantu menghindari risiko tergelincir ke kendaraan di depan, terutama saat melewati tikungan atau tanjakan.
3. Antisipasi Terhadap Situasi Tidak Terduga
Berada di jalan raya selalu melibatkan situasi yang tidak terduga. Menjaga jarak aman memberikan pengemudi waktu tambahan untuk mengamati dan mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin muncul, seperti kendaraan yang berhenti mendadak atau pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang.
4. Standar Jarak Aman yang Disarankan
Menurut Kementerian Perhubungan RI, terdapat standar jarak minimal dan jarak aman yang disarankan berdasarkan kecepatan kendaraan:
- Kecepatan 30 km/jam – Jarak minimal 15 meter, Jarak aman 30 meter
- Kecepatan 40 km/jam – Jarak minimal 20 meter, Jarak aman 40 meter
- Kecepatan 50 km/jam – Jarak minimal 25 meter, Jarak aman 50 meter
- Kecepatan 60 km/jam – Jarak minimal 40 meter, Jarak aman 60 meter, dan seterusnya.
5. Kompleksitas Penilaian Jarak
Menentukan jarak aman bukanlah hal yang mudah dan dapat berbeda-beda antara individu. Kemampuan untuk menilai jarak biasanya melibatkan indra penglihatan, sentuhan, serta persepsi kedalaman dengan menggunakan penglihatan binokular. Ini penting untuk persepsi yang akurat terhadap jarak dan posisi objek di sekitar.
6. Solusi Sederhana: Rumus 3-4 Detik
Untuk membantu pengemudi menentukan jarak aman secara praktis, dianjurkan untuk menggunakan rumus 3-4 detik. Rumus ini merupakan panduan sederhana di mana pengemudi mempertahankan jarak yang setara dengan waktu pengereman selama 3-4 detik tergantung kecepatan kendaraan.
7. Dukungan dari Ahli Keselamatan Berkendara
Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, menjelaskan bahwa penggunaan rumus 3-4 detik ini tidak hanya memudahkan pengemudi dalam menjaga jarak aman, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam menciptakan keamanan bagi semua pengguna jalan raya.
Dengan menerapkan panduan jarak aman ini, diharapkan pengemudi dapat berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan tertib bagi semua pengguna jalan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto