Menurut Alamsyah, tingginya tingkat keterpilihan Witjaksono memiliki hubungan signifikan dengan kriteria dan latar belakang kepala daerah Jawa Tengah yang diinginkan masyarakat. Sebanyak 33,7% responden menginginkan kepala daerah berlatar belakang pengusaha atau wiraswasta seperti Jokowi, 17,1% dari kalangan pemimpin agama, 10,1% politisi, 7,3% kalangan kampus, dan 20,2% dari TNI-Polri-ASN. Selebihnya, 11,6% memiliki kriteria lain.
Alamsyah juga mensimulasikan beberapa pasangan calon. Pasangan Hendrar Prihadi-Sri Mulyani beraliran nasionalis-nasionalis, sedangkan Kaesang dipasangkan dengan Witjaksono yang juga merupakan kader Nahdliyin sebagai Ketua Umum SNNU (Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama). Pasangan lainnya, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, berasal dari kalangan Nadliyin, dan Sudaryono-Umi Azizah, di mana Umi Azizah merupakan Ketua Muslimat NU Tegal.
"Dari simulasi empat pasangan cagub-cawagub, pasangan Kaesang-Witjaksono dengan patron politik Nasionalis-Nahdliyin memiliki peluang menang tertinggi jika Pilgub Jawa Tengah digelar hari ini," kata Alamsyah.
"Dalam simulasi empat nama pasangan cagub-cawagub, hasil survei menunjukkan pasangan Kaesang-Witjaksono tingkat keterpilihannya paling tinggi mencapai 34,3%. Di urutan kedua Sudaryono-Umi Azizah dengan 29,6%, kemudian Ahmad Luthfi-Taj Yasin 15,4%, dan pasangan Hendrar Prihadi-Sri Mulyani yang hanya meraih 13,3%. Sebanyak 7,4% responden masih belum menentukan pilihan mereka," tambahnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto