Teknologi ini juga mampu mengurangi risiko terbakarnya teh hijau selama proses pengeringan. Pada pengering konvensional, suhu yang terlalu tinggi sering kali menyebabkan teh gosong, sehingga merusak cita rasa dan nilai gizi teh hijau. Pengering vibro nano dehumidifikasi bekerja pada suhu yang lebih rendah, sehingga menjaga kualitas teh hijau tetap optimal.
Prof. Eflita menyebutkan bahwa teknologi ini telah diuji coba di beberapa industri teh hijau di Indonesia, dengan hasil yang sangat memuaskan. Teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas hingga 20% dan menghemat konsumsi energi hingga 30%. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi industri teh hijau di Indonesia yang sedang berupaya meningkatkan daya saing di pasar global.
Dengan adanya teknologi pengering vibro nano dehumidifikasi, Prof. Eflita berharap industri teh hijau di Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang diminati pasar internasional. Teknologi ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani teh hijau di Indonesia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto